Terjadi Lagi, Pelimbang Timah Meninggal karena Konflik Buaya

Gardaanimalia.com - Sukawit (63), warga Desa Sungai Selan Atas, Kecamatan Sungai Selan, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung meninggal dunia setelah berkonflik dengan seekor buaya muara.
Kejadian itu menimpa Sukawit saat sedang melimbang timah pada Minggu (18/8/2024).
Kapolsek Sungai Selan AKP Bobory Niko menjelaskan, korban sedang melimbang timah di kawasan tambang inkonvensional (TI) Parit 2.
Tiba-tiba, ia didatangi buaya muara hingga terluka di bagian tangan dan dada.
"Sekira pukul 18.00 WIB, saat korban sedang menyiram tanah di tepi sungai, tanpa sadar ada seekor buaya dan melukai bagian tangan hingga dada korban," ucap Niko kepada Garda Animalia pada Senin (19/8/2024).
Kemudian, lanjutnya, korban berteriak meminta pertolongan kepada Asek (21) selaku saksi saat kejadian.
Saksi pun langsung berusaha menolong korban dengan menariknya ke pinggir sungai. Asek lantas segera membawanya ke Puskesmas untuk pertolongan pertama.
Namun, korban mengalami luka yang cukup berat sehingga mengakibatkan kehilangan nyawa.
"Sayangnya, korban meninggal karena luka berat," sambungnya.
Dikutip dari laman Timelines, akibat konflik tersebut, korban mengalami beberapa luka, di antaranya lengan bagian kanan patah, lengan bagian atas luka 10 jahitan, tangan kanan 15 jahitan, dan di bawah ketiak sekitar 2 jahitan. Korban pun akan dikebumikan pada hari ini, Senin (19/8/2024).
Berdasarkan keterangan Niko, kejadian nahas di Desa Sungai Selan Atas ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Berdasarkan catatan Garda Animalia, terdapat 17 konflik buaya muara dan manusia di Kabupaten Bangka Tengah. Peristiwa-peristiwa tersebut tersebar di 9 desa dalam 4 kecamatan.
Kecamatan yang merupakan lokasi konflik di Kabupaten Bangka Barat adalah Koba, Lubuk Besar, Simpang Katis, dan Sungai Selan.
Dari 17 konflik itu, terdapat 4 serangan fatal, 3 serangan non-fatal, dan 10 peristiwa penangkapan buaya.

Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
14/04/25
BKSDA akan Lepas Liarkan Buaya yang Dititipkan di Cimory
21/02/25
Dikira Biawak, Warga Klaten Temukan Buaya saat Setrum Ikan
14/10/24
Ditangkap Warga, Buaya 4 Meter Diamankan di Kantor Polisi
13/10/24
Muncul di Sungai, Buaya di Sungai Wailela Ditembak Aparat
13/10/24
Nelayan di Singkil Selamat dari Terkaman Buaya
10/10/24
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah

Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil

Serka Yusuf dan Serda Dani Jemput 1,2 Ton Sisik Trenggiling dari Polres Asahan di Malam Hari

Terdakwa Kasus 292,3 Kilogram Sisik Trenggiling Divonis Bebas!

Penyelundupan Ratusan Reptil Ilegal Berhasil Digagalkan di Pelabuhan Bakauheni

Muncul di Kuningan, BKSDA Sarankan Pengusiran Mandiri

Niagakan 165 Kilogram Sisik Trenggiling, 1 Tersangka Ditangkap dan Lainnya dalam Pengejaran

Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres

Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
