Kenali 4 Jenis Ikan Belida yang Dilindungi

Gardaanimalia.com - Ikan belida adalah salah satu jenis ikan air tawar endemik Indonesia. Ikan ini hidup di sungai besar dan area danau tepatnya berada di wilayah Kalimantan, Sumatera, hingga Jawa. Bbelida merupakan hewan langka yang menjadi incaran masyarakat. Banyak yang menjadikannya sebagai santapan, ada pula yang menangkapnya untuk dipelihara sebagai ikan belida hias. Harga ikan belida memang terbilang mahal.
Namun, penangkapan tersebut lama kelamaan mengacam populasi belida hingga akhirnya ikan ini masuk dalam jenis ikan yang dilindungi oleh Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang Jenis Ikan yang Dilindungi.
Belida berstatus ikan yang dilindungi penuh. Dalam keputusan ini, belida berada pada diktum kesatu dan seluruh bagian tubuhnya serta produk turunannya dilindungi. Siapa saja yang menangkap, memelihara, mengonsumsi, akan dikenai pidana. Agar tidak salah tangkap, salah beli, atau salah konsumsi, kenali empat jenis ikan belida yang termasuk dalam perlindungan penuh.
1. Ikan Belida Borneo (Chitala borneensis)
Ikan belida borneo ini memiliki ciri fisik berwarna perak dan memiliki pinggiran berwarna hitam yang terdapat pada daerah sirip ekor, sirip dubur, dan bagian belakang bawah tubuh. Bentuk mulutnya seperti kantung yang membuka ke arah belakang.
Ikan ini sering disebut juga sebagai ikan bulu punggung karena pada sirip bagian punggung memiliki bentuk seperti bulu kecil dan pada sirip ekor terlihat menyatu dengan sirip dubur. Bentuk kepalanya cekung yang letaknya berada di dekat punggung.
Habitat belida borneo ini adalah perairan tawar dan bersifat demersal atau makan dan hidup di dasar air. Meski namanya belida bornea, sebenarnya wilayah sebarannya ada di Kalimantan dan Sumatra.
Baca juga: 5 Lutung Budeng Korban Perdagangan Ilegal Mati Karena Terluka
2. Ikan Belida Sumatera (Chitala hypselonotus)
Hidup di wilayah perairan tawar di pulau Sumatra dan Kalimantan, belida sumatera ini memiliki ciri bentuk tubuh yang pipih memanjang dengan warna perak serta memiliki pinggiran berwarna hitam tepatnya pada sirip punggung, sirip ekor, sirip dubur, dan sirip perut.
Ikan ini memiliki rahang yang dapat memanjang sesuai pertambahan usia. Rahang ikan ini bisa tumbuh hingga jauh melampaui batas belakang mata. Bibir bawahnya membentuk lekukan seperti kantung di bagian belakang.
3. Ikan Belida Lopis (Chitala lopis)
Sama seperti jenis belida lainnya, belida lopis juga memiliki tubuh yang pipih memanjang. Bagian punggungnya tampak membesar dan bagian samping badan terdapat gurat sisi yang dibentuk oleh sisik kecil sikloid. Ikan ini memiliki perut berduri ganda dengan ekor yang panjang. Belida lopis dapat dijumpai di sungai berarus dan rawa yang berada di wilayah Sumatra dan Kalimantan.
4. Ikan Belida Jawa (Notopterus notopterus)
Tubuh ikan belida jawa berbentuk pipih memanjang dengan panjang maksimal 60 sentimeter. Bagian atas kepala sampai punggungnya berbentuk cembung dan akan mengerucut di bagian ekor. Ikan ini memiliki mulut yang ukurannya cukup besar.
Belida jawa memilik 28-37 pasang duri kecil di bagian perutnya. Sirip pada bagian punggungnya pendek sedangkan di bagian duburnya memanjang. Sirip terlihat transparan atau kecoklatan.
Habitat ikan belida jawa adalah sungai, rawa, danau, dan perairan payau. Belida jawa menyukai air yang memiliki aliran lebih lambat. Sesuai namanya, Belida ini dapat ditemukan di wilayah Jawa. Namun, ada juga yang dijumpai di perairan tawar di Pulau Sumatera dan Kalimantan.

Menyusuri Peta Buram Habitat Belida Borneo di Sungai Barito (Bagian 3)
25/03/24
Simpang Jalan antara Periuk IKM dan Perlindungan Belida (Bagian 2)
24/02/23
Balada di Balik Gurih Kerupuk Belida (Bagian 1)
23/02/23
Ikan Belida Semakin Langka Masih Diperjualbelikan di Pasar
14/11/22
Miris! 4 Satwa Dilindungi Ini yang Masih Sering Dibantai Untuk Dikonsumsi
13/04/21
Kenali 4 Jenis Ikan Belida yang Dilindungi
15/03/21
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah

Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil

Serka Yusuf dan Serda Dani Jemput 1,2 Ton Sisik Trenggiling dari Polres Asahan di Malam Hari

Terdakwa Kasus 292,3 Kilogram Sisik Trenggiling Divonis Bebas!

Penyelundupan Ratusan Reptil Ilegal Berhasil Digagalkan di Pelabuhan Bakauheni

Muncul di Kuningan, BKSDA Sarankan Pengusiran Mandiri

Niagakan 165 Kilogram Sisik Trenggiling, 1 Tersangka Ditangkap dan Lainnya dalam Pengejaran

Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres

Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
