Konflik Terjadi Diduga karena Terpotongnya Jalur Jelajah Gajah

Mardili
3 min read
2024-10-03 17:54:38
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Masyarakat yang tinggal di pinggiran hutan di Aceh Utara, Provinsi Aceh kembali menghadapi konflik dengan satwa liar, terutama gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus).

Satwa dilindungi bertubuh besar itu kerap masuk perkebunan warga yang berbatasan dengan hutan.

Berkaitan dengan itu, petani rutin menginap di kebun untuk menjaga tanaman dari gajah liar.

Baru-baru ini, Selasa (1/10/2024), belasan gajah liar kembali masuk kawasan perkebunan warga di Desa Blang Pante Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara.

Gajah liar tersebut diperkirakan berjumlah 18 ekor dan terpecah dalam dua kawanan. Kawanan pertama diperkirakan berjumlah 6 ekor dan kawanan kedua berjumlah 12 ekor.

Menurut Lembaga Pembelaan Lingkungan Hidup & HAM (LPLHa), peristiwa gajah masuk ke perkebunan warga itu disebabkan karena pemotongan jalur koridor gajah.

"Kelompok satwa liar ini sering memasuki perkebunan warga, salah satunya disebabkan karena pemotongan jalur koridor," kata Kepala Divisi Sumber Daya Alam LPLHa Hanif, Selasa (3/10/2024).

Diperkirakan kawanan gajah tersebut hanya memiliki jalur jelajah di tiga kecamatan, yaitu Paya Bakong, Langkahan, dan Cot Girek.


Penggiringan Dilakukan agar Gajah Liar Kembali ke Hutan


Hanif mengatakan, informasi keberadaan gajah liar tersebut diperoleh dari masyarakat yang mengetahui rombongan gajah mendekati perkebunan mereka. Masyarakat lalu melaporkan kondisi tersebut ke LPLHa guna merespons konflik yang terjadi.

LPLHa kemudian berkoordinasi dengan BKSDA Aceh bersama tim Gampong melakukan tindakan emergency dengan menghalau satwa lindung itu kembali ke hutan.

"Lebih kurang enam jam proses penggiringan dilakukan, dari pukul 11.00 WIB hingga 17.00 WIB," kata Hanif, Kamis (3/10/2024).

Hanif melanjutkan, penggiringan dilakukan dengan menggunakan mercon hingga rombongan satwa kembali ke hutan.

Walaupun upaya penggiringan sudah dilakukan, tidak menutup kemungkinan gajah-gajah kembali ke area perkebunan warga.

"Tidak bisa dipastikan apakah besok atau beberapa hari kedepan akan kembali masuk kawasan perkebunan warga," ungkapnya.

Hanif berharap, konflik satwa dan manusia ini segera mendapatkan solusi jangka panjang yang tetap mengedepankan perlindungan satwa dan mempertimbangkan keselamatan aset warga dan keamanan masyarakat.

"Kasihan warga yang selalu gagal panen karena permasalahan ini," tutup Hanif.

Tags :
gajah sumatera konflik Elephas maximus sumatranus aceh utara
Writer: Mardili
Pos Terbaru
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Berita
02/05/25
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Berita
02/05/25
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Berita
02/05/25
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Berita
30/04/25
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Berita
30/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Liputan Khusus
29/04/25
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Berita
29/04/25
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Berita
28/04/25
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Berita
28/04/25
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Berita
27/04/25
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Berita
26/04/25
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Berita
25/04/25
Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil
Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil
Berita
25/04/25
Serka Yusuf dan Serda Dani Jemput 1,2 Ton Sisik Trenggiling dari Polres Asahan di Malam Hari
Serka Yusuf dan Serda Dani Jemput 1,2 Ton Sisik Trenggiling dari Polres Asahan di Malam Hari
Berita
24/04/25
Terdakwa Kasus 292,3 Kilogram Sisik Trenggiling Divonis Bebas!
Terdakwa Kasus 292,3 Kilogram Sisik Trenggiling Divonis Bebas!
Berita
24/04/25
Penyelundupan Ratusan Reptil Ilegal Berhasil Digagalkan di Pelabuhan Bakauheni
Penyelundupan Ratusan Reptil Ilegal Berhasil Digagalkan di Pelabuhan Bakauheni
Berita
23/04/25
Muncul di Kuningan, BKSDA Sarankan Pengusiran Mandiri
Muncul di Kuningan, BKSDA Sarankan Pengusiran Mandiri
Berita
22/04/25
Niagakan 165 Kilogram Sisik Trenggiling, 1 Tersangka Ditangkap dan Lainnya dalam Pengejaran
Niagakan 165 Kilogram Sisik Trenggiling, 1 Tersangka Ditangkap dan Lainnya dalam Pengejaran
Berita
21/04/25
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres
Berita
18/04/25
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Berita
18/04/25