Gajah Gandi Mendadak Ngamuk, Penjaga Satwa Bali Safari Meninggal!

Gardaanimalia.com - Seorang penjaga satwa, I Komang Resi Yasa (27), tewas setelah diserang gajah Gandi di Bali Safari and Marine Park, Gianyar, Bali. Ia dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
Peristiwa ini terjadi pada Selasa (17/9/2024) sekitar pukul 00.09 WITA. Saat itu, Gandi sedang digiring oleh penjaga satwa lainnya, Gilang Romadhon dan Suwoko. Gandi tiba-tiba bertindak agresif.
I Komang Resi Yasa berada sekitar 10 meter dari lokasi dan sedang melakukan aktivitasnya. Ketika Gilang dan Suwoko berusaha menenangkan Gandi, mereka meneriaki korban untuk berlari. Namun, nahas, korban tersandung dan jatuh. Gajah yang mendadak agresif tersebut langsung menyerangnya.
Penjaga satwa awalnya berusaha mengendalikan Gandi dengan ganco (alat yang digunakan untuk mengendalikan gajah) atau tombak, tapi gagal. Satwa itu akhirnya berhasil disuntik bius setelah petugas menggunakan gajah betina sebagai pengalih perhatiannya.
I Komang Resi Yasa sempat dilarikan ke Rumah Sakit Kasih Ibu dalam keadaan lemas dengan luka di paha, bahu, dan dada kiri. Namun, ia kemudian meninggal dunia.
Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, Humas Polda Bali, mengungkapkan bahwa pihak keluarga korban akan melapor ke Mapolres Gianyar.
“Untuk saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan dari dokter. Terkait dengan kejadian tersebut pihak keluarga korban akan melapor kembali Ke Mapolres Gianyar," ungkap Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, Humas Polda Bali, Selasa (24/9/2024).
Kapolres Gianyar, AKBP Umar, juga membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya sedang melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dan mencari rekaman CCTV terkait peristiwa itu.
"Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, termasuk mencari rekaman CCTV", ujar Umar, Senin (23/9/2024).
Gajah Dalam Lingkar Ex Situ
Kasus seperti gajah Gandi ini bukan pertama kali terjadi di penangkaran. Pada tahun 2024, dua ekor gajah di Solo Safari dilaporkan mati, diduga karena virus.
Sementara itu, di tahun 2017, organisasi Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group menemukan gajah di Surabaya dalam kondisi memprihatinkan. Kakinya terantai tanpa akses makanan dan minuman serta kandang yang penuh feses dan beraroma urine.
Setahun sebelum itu, masyarakat Bandung dihebohkan dengan kondisi Kebun Binatang Bandung yang buruk. Gajah Yani dilaporkan meninggal setelah terbaring lemas selama tujuh hari tanpa perawatan dan hanya ditutupi terpal seadanya.
Kebun binatang memang menjadi bagian dari program penangkaran ex situ yang diizinkan oleh pemerintah, sebagaimana diatur dalam Permenhut No. 31 Tahun 2012 tentang Lembaga Konservasi dan Peraturan Dirjen PHKA No. 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Etika dan Kesejahteraan Satwa di Lembaga Konservasi.
Namun, banyak kebun binatang yang masih perlu berbenah. Menurut data dari bornfree.org.usa, ada sekitar 1.000 gajah yang ditempatkan di kebun binatang di seluruh dunia.
Gajah, terutama gajah sumatera (Elephas Maximus Sumatranus), berstatus Critically Endangered (kritis) menurut IUCN. Satwa nomaden ini terbiasa menempuh jarak hingga 9 km per hari. Secara alamiah, gajah betina hidup dalam kelompok. Di penangkaran, kebutuhan sosial dan fisiologis ini tidak selalu terpenuhi.
Jika kebutuhan sosial dan fisiologis gajah tidak dipenuhi dengan baik, maka harapan hidup mereka bisa lebih pendek. Tingkat kematian anak gajah juga meningkat, sementara keberhasilan reproduksi menurun.

Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
11/04/25
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
07/04/25
Belasan Gajah Liar Masuk Sawah, Warga Berharap ada Solusi
25/03/25
Jual Sepatu sekaligus Pipa Rokok Gading Gajah, FS Diringkus Polisi
13/03/25
Bayi Gajah yang Tersesat di Kebun Sawit Dievakuasi ke PLG Minas
11/03/25
Harapan Baru, Gajah Septi Lahirkan Anak dalam Kondisi Sehat
20/02/25
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah

Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil

Serka Yusuf dan Serda Dani Jemput 1,2 Ton Sisik Trenggiling dari Polres Asahan di Malam Hari

Terdakwa Kasus 292,3 Kilogram Sisik Trenggiling Divonis Bebas!

Penyelundupan Ratusan Reptil Ilegal Berhasil Digagalkan di Pelabuhan Bakauheni

Muncul di Kuningan, BKSDA Sarankan Pengusiran Mandiri

Niagakan 165 Kilogram Sisik Trenggiling, 1 Tersangka Ditangkap dan Lainnya dalam Pengejaran

Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres

Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
