Konflik Membludak, Kandang Rehabilitasi Buaya Muara Over Kapasitas

Gardaanimalia.com - Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Alobi Foundation Bangka Belitung menghentikan penerimaan buaya muara korban konflik untuk sementara waktu.
Manajer PPS Alobi Foundation Endi Yusuf mengatakan, keputusan ini diambil karena kandang rehabilitasi buaya yang mereka kelola sudah melewati batas kapasitas maksimum.
"Kemarin dari internal sudah sepakat disetop [penerimaan buaya]," kata Endi kepada Garda Animalia, Kamis (1/8/2024).
Keputusan ini diambil menyusul adanya penyerahan buaya dari masyarakat Desa Delas, Kecamatan Air Gegas, Kabupaten Bangka Selatan, Selasa (30/7/2024).
Buaya muara sepanjang 3,5 meter itu ditangkap oleh masyarakat satu hari sebelumnya, merespons konflik antara buaya dan manusia pada Minggu (28/7/2024).
Konflik tersebut menimpa seorang warga bernama Asmi (42) yang sedang memancing di Sungai Ulim. Akan tetapi, Endi menyebut, tidak ada bukti bahwa buaya tersebut merupakan individu yang menyerang Asmi.
"Masyarakat cenderung kalau menangkap enggak lihat [buaya] yang [berkonflik], yang penting dapat buaya," kata Endi.
Endi juga tidak membenarkan penangkapan buaya muara (Crocodylus porosus) oleh warga, khususnya jika menggunakan kail pancing.
"Tidak dibenarkan [menangkap buaya] karena sungai itu memang habitat mereka, dan serangan buaya di Bangka Belitung itu banyak sekali karena faktor-faktor lain," tutur Endi.
Desa Delas, Endi mencontohkan, memiliki banyak lokasi bekas tambang ilegal. Lokasi ini ditengarai menjadi salah satu pemicu tingginya angka konflik di desa tersebut.
Konflik yang menimpa Asmi merupakan yang kedua kalinya dalam dua hari berturut-turut.
Sebelumnya, seorang warga bernama Samiun ditemukan tewas karena dugaan berkonflik dengan buaya di Sungai Bukit Layang, Kabupaten Bangka. Sama seperti Asmi, Samiun diserang ketika sedang memancing.
Endi menyampaikan, selama tujuh bulan pertama 2024, sudah ada 11 korban konflik buaya dan manusia di Bangka Belitung. Lima orang di antaranya tewas, sedangkan enam lainnya luka-luka.
Konflik Buaya Muara Diprediksi akan Meningkat
Meskipun Alobi Foundation telah memutuskan untuk memberhentikan penerimaan buaya dari masyarakat, Endi mengatakan, keputusan ini mungkin akan berubah dalam waktu dekat.
"Enggak tahu, seminggu, dua minggu ke depan, mengingat kita berasumsi [akan] banyak lagi serangan buaya," kata Endi.
Peningkatan jumlah serangan buaya ini umumnya dimulai di penghujung musim kemarau, tepatnya sekitar bulan Agustus. Sebabnya, periode itu merupakan awal musim kawin dan bertelur buaya.
Ia menyampaikan, ketika jumlah serangan meningkat, masyarakat yang menangkap dan menyerahkan buaya juga bertambah.
Oleh karena itu, Endi mengimbau masyarakat Bangka Belitung untuk selalu awas dalam berkegiatan di daerah yang berdekatan dengan habitat buaya muara.
"Masyarakat harus ada lebih sadar bahwa ancaman sudah ada, harus mengurangi aktivitas yang ada, khususnya di musim kawin dan malam hari," pungkas Endi.

Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
14/04/25
BKSDA akan Lepas Liarkan Buaya yang Dititipkan di Cimory
21/02/25
Dikira Biawak, Warga Klaten Temukan Buaya saat Setrum Ikan
14/10/24
Ditangkap Warga, Buaya 4 Meter Diamankan di Kantor Polisi
13/10/24
Muncul di Sungai, Buaya di Sungai Wailela Ditembak Aparat
13/10/24
Nelayan di Singkil Selamat dari Terkaman Buaya
10/10/24
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah

Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil

Serka Yusuf dan Serda Dani Jemput 1,2 Ton Sisik Trenggiling dari Polres Asahan di Malam Hari

Terdakwa Kasus 292,3 Kilogram Sisik Trenggiling Divonis Bebas!

Penyelundupan Ratusan Reptil Ilegal Berhasil Digagalkan di Pelabuhan Bakauheni

Muncul di Kuningan, BKSDA Sarankan Pengusiran Mandiri

Niagakan 165 Kilogram Sisik Trenggiling, 1 Tersangka Ditangkap dan Lainnya dalam Pengejaran

Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres

Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
