[caption id="attachment_18317" align="aligncenter" width="868"] Ilustrasi seekor harimau sumatera, Melanie berusia 15 tahun yang menderita gangguan saluran pencernaan saat berada di kandang Kebun Binatang Surabaya, (22/4). Melanie dikirim ke Taman Safari Cisarua pada Juni 2013, untuk mendapat perawatan. Akhir Juli 2014, Melanie ditemukan mati di kandangnya. | Foto: Fully Syafi/Tempo[/caption]
Gardaanimalia.com - Rencana pembukaan Night Zoo oleh Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada tahun 2023 menuai pro dan kontra. Pasalnya, kesejahteraan satwa menjadi perhatian bersama.
Informasi baru, pihak KBS sudah menjalin komunikasi dengan pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur untuk meminta arahan.
Plt. Kepala BBKSDA Jatim, Nur Rohman mengungkapkan, berdasarkan aturan lembaga konservasi diberi kewenangan untuk menampilkan satwa, baik pada siang maupun malam hari.
Namun, terdapat hal-hal yang menjadi catatan, salah satunya adalah mengenai kesejahteraan satwa.
"Memerhatikan animal care, kesejahteraan satwanya," kata Nur, Rabu (8/2/2023) dikutip dari detikJatim.
Catatan lainnya, KBS harus memastikan satwa yang diperlihatkan saat Night Zoo adalah satwa nokturnal dan menerapkan perlakuan khusus.
Nur menyebutkan beberapa satwa yang beraktivitas pada malam hari. Di antaranya adalah landak, garangan, rusa, harimau, binturong, hingga burung hantu.
"Lampunya tidak menyilaukan, suara disesuaikan dengan kondisi satwa di alam. Misal, mereka nanti (menerapkan) sistem kuota (pengunjung) dan sebagainya," jelasnya.
Hingga kini belum ada jadwal pasti kapan Night Zoo akan dibuka. Pihaknya mengatakan secara rutin melakukan pembinaan dan monitoring satwa di KBS.
Ketika ditanya apakah program ini aman untuk satwa, Nur mengungkapkan pihak BKSDA akan melakukan pemantauan pada saat pembukaan.
Selain itu, BKSDA juga memberikan arahan-arahan terkait apa yang harus dilakukan pihak KBS. Menurutnya, jika ada hal-hal yang tidak sesuai maka pihaknya akan melakukan pembinaan.
"Secara prinsip bisa dan aman, asal beberapa hak diperhatikan tadi," tuturnya.


Ananda Nurfiana Shafira
Belum ada deskripsi