KBS Bergembira atas Kelahiran Bayi Gajah Sumatra

Gardaanimalia.com - Kebun Binatang Surabaya (KBS) baru saja menyambut kehadiran bayi gajah sumatra (Elephas maximus sumatrensis). Kini, sudah berusia sekitar dua bulan.
Bayi gajah jantan ini telah diberi nama Rocky Balboa oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Dia terinspirasi dari nama petinju legendaris.
Dilansir dari JPNN, Rocky Balboa merupakan hasil perkawinan antara gajah sumatra betina bernama Lembang dan gajah jantan bernama Doa.
Saat ini, berat Rocky telah mencapai satu kuintal, meningkat pesat dari berat lahirnya yang hanya sekitar 15-20 kilogram.
Sebagai satu-satunya anak gajah di KBS saat ini, Rocky menjadi perhatian utama setelah kelahiran gajah Dumbo pada 22 Juli 2019 silam.
Eri Cahyadi mengatakan, "Alhamdulillah, Rocky dalam keadaan sehat dan kuat. Kami berharap dia tumbuh menjadi gajah dewasa yang sehat di KBS. Nama Rocky Balboa diberikan karena kami melihat kekuatan dan vitalitas anak gajah ini".
Masa Bunting Gajah Sumatra Lebih Lama dari Manusia
Berkaitan dengan hal tersebut, Direktur Utama KBS Chairul Anwar menyebut, Rocky menunjukkan perilaku yang berbeda dari gajah-gajah lainnya. Tampilan Rocky lebih gagah.
Saat ini, Rocky masih belum diperkenalkan ke publik karena perlu menjaga kenyamanan dan kesehatannya. Perawatan khusus dilakukan untuk memastikan satwa tidak tertekan oleh kerumunan.
Anak gajah ini dijadwalkan untuk diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat pada perayaan ulang tahun KBS pada 31 Agustus mendatang. Eri Cahyadi akan memimpin pengenalan tersebut.
Saat ini, KBS memiliki enam gajah. Tiga jantan dan tiga betina, termasuk Rocky dan kedua orang tuanya. Kelahiran Rocky merupakan hasil dari upaya pembiakan yang terus dilakukan di KBS.
Chairul menjelaskan bahwa proses pembiakan gajah memerlukan waktu yang cukup lama, dengan masa bunting yang bisa mencapai 11-12 bulan. Mirip dengan manusia, tetapi sedikit lebih lama.
"Kami terus melakukan upaya pembiakan karena induk betina Lembang sudah berusia hampir 50 tahun," ujar Chairul.
Elephas maximus sumatrensis adalah jenis satwa dilindungi di Indonesia. Hal itu tercatat dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106 Tahun 2018.

Belasan Gajah Liar Masuk Sawah, Warga Berharap ada Solusi
25/03/25
Bayi Gajah yang Tersesat di Kebun Sawit Dievakuasi ke PLG Minas
11/03/25
Harapan Baru, Gajah Septi Lahirkan Anak dalam Kondisi Sehat
20/02/25
Relasi Harmonis Gajah-Manusia dalam Sejarah dan Tradisi Budaya di Aceh
07/02/25
Ketika Kepentingan Gajah masih menjadi Prioritas ke-13
30/01/25
Infeksi dan Dehidrasi, Seekor Gajah Betina Mati di PALI
29/10/24
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah

Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil

Serka Yusuf dan Serda Dani Jemput 1,2 Ton Sisik Trenggiling dari Polres Asahan di Malam Hari

Terdakwa Kasus 292,3 Kilogram Sisik Trenggiling Divonis Bebas!

Penyelundupan Ratusan Reptil Ilegal Berhasil Digagalkan di Pelabuhan Bakauheni

Muncul di Kuningan, BKSDA Sarankan Pengusiran Mandiri

Niagakan 165 Kilogram Sisik Trenggiling, 1 Tersangka Ditangkap dan Lainnya dalam Pengejaran

Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres

Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
