[caption id="attachment_18942" align="aligncenter" width="1160"] Kondisi gajah Eropa usai terperosok pada 11 April 2023. Eropa tak terselamatkan setelah 20 hari penanganan oleh petugas BBTNGL dan dokter hewan. | Foto: Dok. BBTNGL[/caption]
Gardaanimalia.com - Seekor gajah bernama Eropa di Conservation Response Unit (CRU) Tangkahan dinyatakan mati, pada Minggu (30/4/2023) usai dapat perawatan intensif.
Satwa berusia delapan tahun ini dirawat setelah pada 11 April lalu terperosok ke dalam celah pohon di alur blok hutan kandang rusa.
Musibah itu terjadi di wilayah Resor Tangkahan, SPTN Wilayah VI Besitang, BPTN Wilayah III Stabat, Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Mamalia dengan nama latin Elephas maximus sumatranus ini sempat menghilang dari kandang sebelum akhirnya ditemukan.
Guna dapatkan informasi lengkap, Garda Animalia menghubungi Kepala BPTN Wilayah III Stabat BBTNGL Palber Turnip, Kamis (4/5/2023).
Ia membenarkan bahwa Eropa hilang dari kandang pada 11 April 2023. Mahout dan ranger langsung lakukan pencarian. Tak lewat dari tujuh jam, gajah sumatra pun berhasil ditemukan.
"Di Pusat Latihan Gajah Khusus Tangkahan kita pelihara sebagai gajah semi-wild, jadi tidak sepenuhnya dikandangkan. Hanya malam hari saja (masuk ke kandang)," tulis Palber dalam keterangan lain.
Ia melanjutkan, dari pagi hingga sore satwa endemik Pulau Sumatra itu akan diangon untuk dapat tambahan makanan dari alam di kawasan TNGL.
Dalam penjelasannya, Palber sebut Eropa terinfeksi Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEHV), virus mematikan yang sering menjangkit anak gajah.
EEHV kerap kali sebabkan gejala disorientasi pada gajah, seperti tidak mengetahui tanda bahaya dan tidak bisa mengendalikan otot tubuh.
Ia menduga, terperosoknya satwa berbadan besar ke dalam celah pohon itu akibat pengaruh virus yang tengah dideritanya. Hal ini terlihat dari kondisi tubuh Eropa yang terluka, drop, dan tak dapat berdiri.
Gajah Eropa Jalani Pengobatan dan Terapi
[caption id="attachment_18943" align="aligncenter" width="1650"]