Gardaanimalia.com - Seekor orangutan sumatera (Pongo abelii) jantan dievakuasi dari kawasan perkebunan warga di Desa Krueng Meuriam, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh pada Senin (2/6/2025).
Evakuasi ini dilakukan setelah individu orangutan berusia sekitar 15 tahun tersebut dilaporkan kerap muncul di sekitar jalan dan mendekati aktivitas warga.
Tim dari Resort Konservasi Wilayah Eksitu Pidie Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, bersama Polsek Tangse, Koramil Tangse, dan mitra Yayasan Ekosistem Lestari (YEL), bergerak cepat setelah menerima laporan dari masyarakat terkait keberadaan orangutan yang semakin sering berada di area terbuka.
Kepala BKSDA Aceh, Ujang Wisnu Barata, mengungkapkan bahwa perilaku orangutan tersebut mendekati manusia dipicu oleh kebiasaan pemberian makan oleh salah satu warung di sekitar lokasi.
“Orangutan ini sering muncul di lokasi dekat jalan dan aktivitas masyarakat karena rutin diberi makan oleh salah satu warung. Ini sangat membahayakan, bukan hanya bagi keselamatan satwa itu sendiri, tetapi juga berisiko bagi warga,” kata Ujang, Kamis (5/6/2025).
Dari hasil pemeriksaan medis awal, kondisi orangutan dinyatakan sehat secara umum. Untuk memastikan keselamatan dan proses rehabilitasi berjalan maksimal, individu tersebut dipindahkan ke Stasiun Reintroduksi Jantho di kawasan Cagar Alam Jantho, Aceh Besar.
“Di sana, ia akan menjalani observasi perilaku dan kondisi fisik sebelum dilepasliarkan kembali ke habitat hutan yang aman dan sesuai,” ungkap Ujang.
Kebiasaan pemberian makan kepada satwa liar, terutama spesies seperti orangutan, merupakan masalah serius dalam konservasi.
Selain mengubah perilaku alami satwa, interaksi yang terlalu dekat dengan manusia bisa membuat orangutan rentan terhadap penyakit, perburuan, bahkan konflik terbuka dengan masyarakat.
“Semoga langkah kecil ini [evakuasi] menjadi harapan besar bagi masa depan mereka,” tutup Ujang.