[caption id="attachment_19180" align="aligncenter" width="1366"] Kakatua kecil jambul kuning, berhasil diabadikan melalui pengamatan di Pulau Masakambing, Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep oleh BBKSDA Jawa Timur dan Cabdin Kehutanan Wilayah Sumenep. | Foto: BBKSDA Jawa Timur/Instagram[/caption]
Gardaanimalia.com - SKW IV Sumenep BBKSDA Jawa Timur lakukan pemantauan populasi dan pembinaan habitat kakatua kecil jambul kuning di Pulau Masakambing, Madura.
Aktivitas yang diselenggarakan pada 13 sampai 20 Mei 2023 itu adalah kolaborasi antara BBKSDA Jawa Timur dan Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Sumenep.
Monitoring dilaksanakan dengan metode point count di empat belas titik pengamatan. Tim dapatkan nilai dugaan populasi optimal burung dengan nama ilmiah Cacatua sulphurea abbotti sebanyak 27 ekor.
Jumlah ini menunjukkan adanya penambahan satu ekor burung dibandingkan pengamatan pada 2022. Nilai tersebut diperoleh pada pengamatan pagi 15 Mei dan sore 17 Mei.
Secara keseluruhan, ada tiga kelompok kakatua kecil jambul kuning di Pulau Masakambing. Pertama, kelompok mangrove (9 ekor), kelompok gunung (12 ekor), dan kelompok daratan selatan (6 ekor).
Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Muda SKW IV Sumenep Dhany Triadi katakan bahwa sejauh ini KLHK belum tentukan target khusus untuk peningkatan populasi kakatua.
"Namun, diupayakan (terdapat) peningkatan populasi dengan mempertimbangkan daya dukung habitatnya," kata Dhany kepada tim Garda Animalia, Jumat (26/5/2023).
Selain populasi satwa, tim juga mendata pohon sarang dan pohon pakan burung itu. Hasilnya, ditemukan delapan pohon sarang yang terdiri dari 3 sarang pada populasi mangrove dan 5 sarang pada populasi gunung.
Sementara itu, teridentifikasi ada 10 jenis pohon pakan yang tersedia bagi burung dilindungi ini. Pohon pakan itu adalah kedondong, belimbing wuluh, mangga, siwalan, pidada, bruguiera, uduk-uduk, sukun, randu, dan kelapa.


Aditya
Belum ada deskripsi