Peneliti Ungkap Penyebab Puluhan Paus Terdampar dan Mati di NTT

3 min read
2024-09-28 10:19:45
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Puluhan paus pilot (Globicephala macrorhynchus) terdampar dan mati di pesisir Pantai Liliweri, Desa Purnama, Kecamatan Pureman, Kabupaten Alor, NTT pada Jumat (6/9/2024).

Hal ini tidak hanya menyita banyak perhatian masyarakat, tetapi juga kalangan para ahli. Salah satunya, peneliti dari College of Science and Engineering, James Cook University of Australia, Putu Liza Kusuma Mustika.

Ia menyatakan puluhan paus yang mati itu bisa dikarenakan faktor alamiah.

Menurutnya, paus adalah mamalia laut yang sangat sensitif dengan perubahan lingkungan, seperti berubahnya kondisi air karena pencemaran laut, sampah yang terbawa ke laut, penggunaan sonar di bawah laut, hingga badai matahari yang mengganggu elektromagnetik di kutub-kutub bumi.

"Menurunnya kualitas air juga dapat menurunkan imunitas paus, sedangkan semakin banyaknya sampah laut (terutama plastik) telah menyebabkan lebih banyak paus yang mati karena menelan sampah-sampah tersebut," papar Liza dikutip dari Antara.

Begitupun penggunaan sonar di bawah laut, Liza menyebut, sonar tersebut dapat memancarkan gelombang elektromagnetik yang dapat mengganggu navigasi paus.

Selain itu, Liza juga menjelaskan faktor alamiah lainnya yang dapat menyebabkan paus terdampar dan mati, salah satunya faktor usia atau penyakit.

"Paus yang sakit atau tua sering kali kehilangan kemampuan navigasinya, atau terpisah dari kawanan, yang menyebabkan mereka lebih rentan terdampar di pantai," ujarnya dikutip dari Tempo.

Fakta Lain tentang Paus Terdampar


Sementara itu, Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Oseanografi BRIN, Achmad Sahri, menyatakan bahwa BRIN telah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Liza, untuk meneliti ekologi paus yang terdampar agar lebih memahami perilaku mamalia tersebut.

"Selama periode 1995-2021, setidaknya ada 26 spesies paus dan lumba-lumba yang terdampar di perairan Indonesia. Satu dari enam spesies yang paling sering terdampar adalah paus pemandu sirip pendek yang juga terdampar di perairan Alor NTT beberapa minggu lalu," terang Sahri.

Menurutnya, memahami perilaku paus, termasuk pola sebaran spasial dan temporal dari setiap kasus, dapat memberikan informasi penting untuk upaya penyelamatan paus.

"Informasi ini sangat penting bagi penanganan kejadian terdampar, terutama berguna untuk pengalokasian personil atau kemungkinan mendatangkan alat berat," pungkasnya.

Sejalan dengan pendapat Liza dan Sahri, peneliti sekaligus dosen Universitas Tribuana Alor, Jahved Ferianto Maro, juga mengungkapkan faktor lain yang bisa menyebabkan puluhan paus terdampar dan mati di NTT.

Jahved menjelaskan bahwa cuaca ekstrem dan gelombang tinggi di laut dapat memaksa paus berpindah ke tepian atau teluk untuk menghindari suhu tinggi dan hempasan gelombang.

Namun, semakin dangkal perairan yang dituju, semakin besar pula risiko paus terdampar dan mati.

“Untuk paus pilot, biasanya individu paling depan berfungsi sebagai pemandu. Bila yang di depan terdampar maka individu lainnya bernasib sama,” kata Jahved dikutip dari Mongabay.

Selain itu, terkait luka di tubuh dan kepala paus, Jahved menjelaskan, luka tersebut kemungkinan besar disebabkan karena terkena karang setelah terhempas gelombang tinggi.

“Penanganan harus lebih cepat dengan menarik paus kembali ke laut, sehingga bisa beradaptasi kembali dan hidup.” pungkasnya.

 

Tags :
ntt paus penelitian
Writer:
Pos Terbaru
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Berita
02/05/25
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Berita
02/05/25
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Berita
02/05/25
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Berita
30/04/25
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Berita
30/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Liputan Khusus
29/04/25
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Berita
29/04/25
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Berita
28/04/25
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Berita
28/04/25
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Berita
27/04/25
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Berita
26/04/25
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Berita
25/04/25
Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil
Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil
Berita
25/04/25
Serka Yusuf dan Serda Dani Jemput 1,2 Ton Sisik Trenggiling dari Polres Asahan di Malam Hari
Serka Yusuf dan Serda Dani Jemput 1,2 Ton Sisik Trenggiling dari Polres Asahan di Malam Hari
Berita
24/04/25
Terdakwa Kasus 292,3 Kilogram Sisik Trenggiling Divonis Bebas!
Terdakwa Kasus 292,3 Kilogram Sisik Trenggiling Divonis Bebas!
Berita
24/04/25
Penyelundupan Ratusan Reptil Ilegal Berhasil Digagalkan di Pelabuhan Bakauheni
Penyelundupan Ratusan Reptil Ilegal Berhasil Digagalkan di Pelabuhan Bakauheni
Berita
23/04/25
Muncul di Kuningan, BKSDA Sarankan Pengusiran Mandiri
Muncul di Kuningan, BKSDA Sarankan Pengusiran Mandiri
Berita
22/04/25
Niagakan 165 Kilogram Sisik Trenggiling, 1 Tersangka Ditangkap dan Lainnya dalam Pengejaran
Niagakan 165 Kilogram Sisik Trenggiling, 1 Tersangka Ditangkap dan Lainnya dalam Pengejaran
Berita
21/04/25
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres
Berita
18/04/25
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Berita
18/04/25