Gardaanimalia.com – Seekor elangular bido (Spilornis cheela) yang terjerat jaring di kawasan Jalur Lintas Selatan (JLS) sedang diobservasi oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur pada Senin (16/6/2025).
Pengendali Ekosistem Ahli Muda BBKSDA Jawa Timur Wilayah Kerja Resort Konservasi Wilayah (RKW) 18 Malang Raya dan Pulau Sempu, Agus Wanto, menjelaskan pada pantauan awal kondisi elangular bido tersebut menunjukkan kondisi yang baik.
"Setelah di kantor kami kasih minum dan makan secara berkala mulai pukul 14.00 WIB, lalu pada 15.00 WIB kami kasih makan lagi dan alhamdulillah sudah aktif kembali, tapi kami tetap melakukan observasi," jelasnya melalui Antara.
Agus menjelaskan bahwa hasil observasi bagian tubuh menunjukkan tidak ada luka yang diakibatkan peluru dari senapan pemburu.
"Waktu saya cek itu (bekas tembakan) tidak ada," lanjutnya.
Dalam observasinya, BBKSDA Jawa Timur menduga elangular bido mengalami kelaparan, lalu kelelahan atau stres saat mencari mangsa. Hal ini disampaikan karena hewan tersebut dalam kondisi kurus saat kali pertama ditemukan.
Agus menyatakan, proses observasi akan dilakukan hingga kondisi elangular bido dikatakan pulih total. Setelahnya, BBKSDA Jawa Timur akan melakukan pelepasliaran satwa tersebut.
"Kalau sudah pulih dan siap, kami segera merilis elang ini secepatnya. Tapi untuk berapa lama masa perawatan hingga perilisan itu tergantung pada perilaku satwanya, jadi saya belum bisa memastikan kapan," ujarnya.
Kronologi Penemuan Elangular Bido di JLS Malang
Sebelumnya, penanganan terhadap elangular bido dilakukan oleh BBKSDA Jawa Timur setelah menerima laporan dari Kepolisian Sektor Gedangan, Kabupaten Malang.
Predator itu tidak sengaja ditemukan oleh seorang warga bernama Sanimin di kawasan JLS bernama pada Minggu (12/6/2025) siang. Sanimin kemudian bergegas menghubungi kepolisian untuk membantu proses evakuasi.
Usai mendapat laporan tersebut, Kepala Kepolisian Sektor Gedangan AKP Slamet Subagyo mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan BBKSDA Jawa Timur melakukan pengamanan terkait satwa tersebut.
"Satwa dalam keadaan sehat saat diamankan. Penyerahan dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan terkait konservasi satwa liar," ucapnya.

Mengenal Elangular Bido
Elangular bido merupakan salah satu jenis satwa yang dilindungi sebagaimana Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor P.106/MENLHK/SEKJEN/KUM.1/12/2018.
Elang ini merupakan spesies yang memiliki ciri khas berupa jambul pendek di kepala, kulit wajah berwarna kuning mencolok dan suara panggilan yang nyaring.
Mengutip The Peregrine Fund, elangular jambul–nama lain elangular bido–ditemukan di sebagian besar wilayah Asia Tenggara. Ia lebih suka menghabiskan waktunya di hutan.
Mendukung fakta ini, Kasi Humas Polres Malang AKP Bambang Subinajar menjelaskan spesies ini sering dijumpai di Pulau Jawa dan Bali. Selain itu, ia juga menekankan bahwa satwa ini memegang peran penting dalam kesimbang ekosistem.
“Elangular bido memiliki peran penting sebagai pengendali alami populasi ular dan tikus. Keberadaannya sangat krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem,” ujarnya.
Foto sampul: Spilornis cheela di RKW 18 Malang Raya dan Pulau Sempu di Kabupaten Malang, Jawa Timur untuk melewati proses observasi, Senin (16/6/2025). | Foto: Antara/HO-BBKSDA Jawa Timur
Penulis: Nadaa