[caption id="attachment_24869" align="aligncenter" width="780"] Kemunculan orangutan di kebun sawit yang terekam oleh warga. | Foto: BKSDA Resor Sampit[/caption]
Gardaanimalia.com - Sepasang induk dan anak orangutan dilaporkan masuk perkebunan sawit warga di Desa Bagendang Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur, Selasa (8/10/2024).
Orangutan diduga kekurangan makanan di hutan sehingga terpaksa memakan umbut sawit.
Hal ini dijelaskan oleh Kepala Resor Sampit BKSDA Kalimantan Tengah Muriansyah kepada Garda Animalia, Kamis (11/10/2024).
"[Orangutan masuk ke lokasi] karena mencari makan. Umbut kelapa sawit tadi yang dicari dan dimakannya," ujar Muriansyah.
Ia menjelaskan, umbut adalah tunas yang baru tumbuh. Bagian pangkalnya manis dan lembut sehingga dimakan oleh orangutan.
"Sebenarnya umbut atau tunas kelapa sawit bukan makanan alami orangutan," tambahnya.
Berdasarkan observasi tim BKSDA, tidak ditemukan pohon sumber makanan orangutan di sekitar lokasi.
Observasi itu dilakukan BKSDA pada Rabu (9/10/2024) pukul 09.00 sampai 12.00 WIB.
[caption id="attachment_24871" align="aligncenter" width="1336"]
Umbut sawit yang dimakan oleh orangutan. | Foto: BKSDA Resor Sampit[/caption]
Habitat telah Dialihfungsikan
Lebih lanjut, Muriansyah menerangkan bahwa lokasi kemunculan orangutan adalah kebun kelapa sawit yang sudah tidak terurus. Luas lokasi yang merupakan kebun milik warga atas nama Agus adalah sekitar 3,5 hektare dan didominasi vegetasi semak dan pohon. "Daerah tersebut memang dulunya habitat orangutan. Namun, sekarang telah berubah jadi kebun, baik kebun masyarakat atau perusahaan," terangnya. Akibat perubahan fungsi lahan itu, orangutan akhirnya tinggal di titik hutan atau semak yang tersisa dan belum dibuka oleh masyarakat. Saat observasi berlangsung, petugas tak dapat menemukan induk dan anak orangutan itu. Tim BKSDA hanya menemukan sarang orangutan, dengan rincian sarang kelas 1 sebanyak 3 buah, sarang kelas 2 sebanyak 5 buah, serta sarang kelas 3 sebanyak 3 buah. Kelas menandakan umur sarang. Sarang kelas 1 adalah sarang baru, dengan ciri bahwa dedaunan yang digunakan masih hijau. Pada sarang kelas 2, sebagian daun berwarna hijau dan sebagian lainnya mulai kekuningan. Sementara, pada sarang kelas 3, semua daunnya sudah berwarna cokelat, tetapi sarangnya belum berlubang. [caption id="attachment_24870" align="aligncenter" width="1200"]