[caption id="attachment_10316" align="aligncenter" width="1024"] Nautilus pompilius. Foto: calphotos.berkeley.edu/John White[/caption]
Gardaanimalia.com - Di Indonesia terdapat jenis ikan yang telah ada sejak 500 juta tahun yang lalu. Ikan ini berasal dari kelas Chepalopoda yang artinya kelompok hewan yang bergerak menggunakan kepala. Hewan ini biasa disebut nautilus. Salah satu spesies nautilus yang ditemukan di Indonesia yaitu nautilus berongga atau dalam nama latin Nautilus pompilius. Apa saja informasi menarik tentang nautilus berongga? Mari simak pembahasan berikut ini.
Hewan purba yang masih ada hingga saat ini
Nautilus merupakan moluska (hewan bertubuh lunak) pelagis dari famili Nautilidae. Berdasarkan catatan fosil yang telah ditemukan, nautilus tidak mengalami evolusi selama kurun waktu 500 juta tahun terakhir. Perubahan yang terjadi hanya tampak pada ukurannya saja yang semakin kecil dari waktu ke waktu. Nautilus merupakan satu-satunya anggota subkelas nautiloidea yang masih hidup hingga saat ini. Penamaan nautilus mulanya merujuk pada gurita pelagis dari genus Argonauta atau dikenal sebagai nautiluses kertas.((https://www.mongabay.co.id/2015/01/24/nautilus-chepalopoda-purba-yang-tersisa))Morfologi nautilus berongga
Sekilas, nautilus memiliki bentuk umum yang mirip dengan cumi-cumi dengan kepala menonjol, tentakel yang panjang, lembut dan fleksibel. Faktanya hewan ini memiliki kekerabatan dengan cumi-cumi dan gurita yaitu pada tingkatan kelas Chepalopoda. Nautilus memiliki jumlah tentakel yang lebih banyak dibandingkan dengan Chepalopoda lainnya. Jumlahnya dapat mencapai 90 tentakel. Perbedaan lainnya tentakel nautilus tidak memiliki penghisap.((https://warstek.com/nautilus-pompilius/)) [caption id="attachment_10318" align="aligncenter" width="708"]
Tingkah laku nautilus berongga
Sebagian besar aktivitas nautilus seperti berburu, kawin dan bertelur dilakukan pada malam hari, hal ini mengindikasikan nautilus merupakan hewan nocturnal. Nautilus menghindari air laut dengan suhu di atas 25 derajat. Tidak heran nautilus sulit ditemukan dan keberadaanya terjauhnya diperkirakan dapat mencapai kedalam 700 meter di bawah permukaan laut. Penglihatan nautilus tidak berfungsi dengan baik sehingga lebih menonjolkan fungsi indra penciumannya sebagai penuntun untuk mencari mangsa, navigasi dan mengenali pasangan. Struktur matanya berkembang namun tidak memiliki lensa yang solid sehingga kurang mendukung fungsi penglihatan. Hewan ini menggunakan tentakelnya untuk mencari mangsa atau memakan bangkai di dalam laut. Saat menyadari keberadaan makanan, nautilus akan menjulurkan tentakel kemudian mencengkram dengan erat lalu merobek mangsanya dengan paruh. Setelah itu potongan makanan akan masuk kedalam radula untuk dicerna.((https://www.greelane.com/ms/sains-teknikal-matematik/animals--nature/fascinating-facts-about-the-nautilus-2291853/)) Nautilus merupakan hewan predator bagi ikan dan Crustacea kecil tetapi seringkali memakan bangkai makhluk hidup yang sudah mati sehingga dikenal dengan “hewan pemulung”.((https://www.melekperikanan.com/2020/01/nautilus.html))Subspesies
Nautilus berongga memiliki dua subspecies yang telah diidentifikasi yaitu:- Nautilus pompilius pompilius
- Nautilus pompilius suluensis
Habitat dan persebaran
Nautilus pompilius L, 1758 merupakan hewan laut dalam yang biasa dijumpai pada kedalaman beberapa ratus meter di bawah permukaan laut. Jenis nautilus berongga diidentifikasi dan dapat ditemukan di perairan tropis tepatnya perairan Indo-Pasifik Barat di Asia Tenggara dan Australia. Sebaran ini merupakan yang terluas dibandingkan dengan spesies nautilus lainnya.((https://www.greelane.com/ms/sains-teknikal-matematik/animals--nature/fascinating-facts-about-the-nautilus-2291853/)) Baca juga: Cecak Jarinlengkung Hamidy, Spesies Baru dari Kalimantan Pada tahun 2017 W.Bruce Saunders Bersama koleganya melakukan penelitian untuk membandingkan morfologi nautilus dibeberapa daerah di Indonesia. Data penelitian ini diambil dengan merangkum beberapa lokasi yang menjadi tempat ditemukannya spesies Nautilus pompilius L, 1758 pada penelitian terdahulu.((Dunstan AJ, Ward PD, Marshall NJ (2011) Vertical Distribution and Migration Patterns of Nautilus pompilius. PLoS ONE 6(2): e16311. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0016311)) [caption id="attachment_10319" align="aligncenter" width="590"]