[caption id="attachment_24506" align="aligncenter" width="1200"] Ilustrasi harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). | Foto: Fir0002/Flagstaffotos diunduh dari Wikimedia Commons[/caption]
Gardaanimalia.com - Konflik harimau sumatera dan manusia kembali terjadi. Warga dusun Kali Bata, Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat, Lampung ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di perkebunan kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
Karim Yulianto (46) ditemukan tewas dengan kondisi tubuh tak utuh lagi. Saat ditemukan, kaki kanan dan tempurung kepala belakang korban telah hilang. Dari hasil pemeriksaan, Karim dinyatakan tewas akibat diserang harimau sumatera.
Menurut kesaksian keluarga korban, Sabtu (22/9/2024) pukul 01.30 WIB dini hari, korban pamit menuju kebun miliknya yang berada di dekat kawasan TNBBS.
Namun, hingga pukul 18.00 WIB, korban belum juga sampai ke rumah. Selanjutnya, pihak keluarga melaporkan hilangnya korban kepada pihak keamanan setempat.
Setelah 5 jam pencarian, Karim Yulianto ditemukan dengan kondisi tak bernyawa di kebun miliknya.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik, mengatakan korban memang ditemukan di kebun miliknya dengan kondisi tubuh penuh luka.
“Tadi malam ditemukan warga seorang petani meninggal dunia di kebunnya yang berada di kawasan hutan TNBBS. Dari hasil pemeriksaan di lokasi kejadian serta luka-luka yang dialami, korban atas nama Karim meninggal dunia setelah diserang oleh seekor harimau”, ujar Umi Fadillah Astutik, Minggu (22/9/2024).
Hal serupa disampaikan oleh ketua satgas penanganan konflik satwa sekaligus Komandan Kodim 422/LB, Letkol (inf) Rinto Wijaya yang dilansir dari Detiksumbangsel.com.
“Benar, tadi malam ditemukan seorang warga dalam keadaan meninggal dunia diserang oleh seekor harimau. Korban bernama Karim, warga Dusun Kali Bata, Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh”, ungkap Rinto Wijaya, Minggu (22/9/2024).
Menurut kesaksian Sulki yang juga merupakan petugas di kawasan TNBBS, beberapa malam sebelumnya memang terdengar suara harimau di sekitar kebun korban.
Jenazah korban selanjutnya telah dievakuasi dan dipulangkan ke rumah duka.
“Evakuasi mayat korban dan penyelidikan lebih lanjut sedang berlangsung. Pihak berwenang akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah pencegahan menghadapi serangan binatang buas,” terang Kapolsek Bandar Negeri Suoh, Iptu Edward Panjaitan.
Berita
Menelan Korban, Konflik Harimau dan Manusia Kembali Terjadi
23 September 2024|By Garda Animalia


Garda Animalia
Belum ada deskripsi