Membuktikan Keberadaan Harimau Jawa melalui Sehelai Rambut

Miriam
3 min read
2024-03-26 15:29:30
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com – Pada 18 Agustus 2019, seorang warga lokal sekaligus pegiat konservasi bernama Ripi Yanur Fajar melapor telah melihat harimau jawa di dekat perkebunan warga di pinggir desa Cipeundeuy, Sukabumi Selatan, Jawa Barat.

Laporan inilah yang kemudian menginisiasi serangkaian penyelidikan yang berujung pada tes DNA.

Penampakan harimau jawa oleh Ripi diteruskan ke Kalih Raksasewu dari Bentang Edukasi Lestari (BEL) Foundation. Kalih lalu datang mengunjungi lokasi kejadian pada 27 Agustus 2019.

Di tempat tersebut, Kalih menemukan sehelai rambut diduga milik harimau. Rambut itu kemungkinan jatuh saat satwa melompati pagar pembatas perkebunan warga.

"Rambut tersebut ditemukan oleh Kalih Raksasewu atas laporan Ripi Yanur Fajar yang berpapasan dengan hewan mirip harimau jawa, yang dikabarkan telah punah," ujar Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wirdateti dalam rilis BRIN, Minggu (24/3/2024).



Setelahnya, sampel rambut diserahkan ke staf geologi yang melakukan penelitian di kawasan tersebut. Lalu, diteruskan ke BBKSDA Jawa Barat.

Pada 4 Maret 2022, BKSDA menyerahkan sampel rambut ke BRIN untuk analisis genetik, dengan beberapa helai rambut harimau sumatra sebagai perbandingan.

Selain itu, Kalih dan Bambang Ardyanto (seorang petugas lokal Departemen Penelitian dan Pengembangan Hutan) juga menemukan jejak kaki dan bekas cakaran yang identik dengan harimau.

Hasil Tes Genetik Menunjukkan Kecocokan dengan DNA Harimau Jawa


Sebagai informasi, analisis genetik merupakan cara yang ampuh untuk menjawab pertanyaan dalam dunia konservasi terkait ketidakpastian asal usul suatu hewan.

Adapun pada sampel rambut harimau yang ditemukan, dilakukan analisis sitokrom b DNA mitokondria (mtDNA).

Analisis tersebut dibandingkan dengan sampel DNA dari rambut harimau sumatra, macan tutul jawa, serta sampel spesimen harimau jawa dari Museum Zoologicum Bogoriense (MBZ) yang ditemukan tahun 1930.((Wirdateti W, Yulianto Y, Raksasewu K, Adriyanto B. Is the Javan tiger Panthera tigris sondaica extant? DNA analysis of a recent hair sample. Oryx. Published online 2024:1-6. doi:10.1017/S0030605323001400))

Hasilnya, sampel rambut itu memiliki kecocokan tertinggi dengan sampel spesimen harimau jawa dari museum, yaitu sebesar 98.23 persen.

Jika dibandingkan dengan sampel spesies lain, sampel rambut tersebut punya 97.06 persen kemiripan dengan harimau sumatra dan 96.87 persen kemiripan dengan harimau benggala.  

Studi pohon filogenetik pun menunjukkan bahwa sehelai rambut di Desa Cipeundeuy dan sampel spesimen harimau jawa dari museum berasal dari kelompok genetik yang sama. 

Tim peneliti BRIN yang terdiri dari Wirdateti, Yulianto, Kalih Raksasewu, dan Bambang Adriyanto mempublikasikan penemuan ini dalam jurnal berjudul “Is the Javan tiger Panthera tigris sondaica extant? DNA analysis of a recent hair sample” yang diterbitkan di Cambridge University Press pada 21 Maret 2024.


Dinyatakan Punah pada 2008


Penemuan ini lantas menjadi kabar gembira dan mengejutkan karena sebelumnya harimau jawa sudah dinyatakan punah. 

Di Indonesia, ada tiga subspesies harimau, yaitu harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae), harimau jawa (Panthera tigris sondaica), serta harimau bali (Panthera tigris balica).

Sayangnya, harimau jawa dan bali dikategorikan punah dalam Daftar Merah IUCN pada 2008 dan 2013. Adapun definisi "punah" yang digunakan adalah ketika spesies tersebut sudah tidak lagi ditemukan di alam selama 30 tahun lamanya.  

Harimau jawa merupakan satwa endemik Pulau Jawa yang persebarannya ada di hutan dataran rendah di abad ke-18 dan 19.

Namun, harimau jawa dulu dianggap sebagai hama sehingga diburu habis-habisan. Keberadaan subspesies ini lantas semakin langka ketika hutan yang menjadi habitatnya dikonversi untuk perkebunan maupun pembangunan.  

Kemunculan terakhir harimau jawa yang terkonfirmasi positif terjadi di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur pada 1976.

Survei terakhir terhadap subspesies ini dilakukan antara tahun 1999 hingga 2000 di Taman Nasional Meru Betiri. Sayangnya, dengan bantuan 35 kamera jebak, tidak ada harimau yang terekam.



Harapan Baru Kembalinya Harimau Jawa dari Kepunahan

Meski sudah lama punah, banyak laporan masuk terkait pertemuan dengan harimau jawa di beberapa lokasi berbeda. Di antaranya Banjarnegara, Kuningan, Gunung Prau, Meru Betiri, Taman Nasional Baluran, serta Cagar Alam Sukabumi Cikepuh.

Laporan tersebut biasanya berupa kesaksian penglihatan, tapak kaki tidak bertuan yang ukurannya lebih besar dari macan tutul, serta insiden predasi hewan ternak. 

Pada dasarnya, yang membedakan laporan temuan harimau jawa terdahulu dengan yang sekarang adalah tidak adanya bukti konkret yang bisa dipakai untuk menguji kebenaran laporan tersebut. 

Oleh karena itu, penemuan sehelai rambut harimau yang genetiknya serupa dengan spesimen harimau jawa pada 1930 menjadi kabar yang cukup menggemparkan di dunia konservasi.

Tags :
jawa barat harimau jawa Panthera tigris sondaica sukabumi BRIN
Writer: Miriam
Pos Terbaru
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Berita
02/05/25
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Berita
02/05/25
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Berita
02/05/25
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Berita
30/04/25
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Berita
30/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Liputan Khusus
29/04/25
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Berita
29/04/25
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Berita
28/04/25
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Berita
28/04/25
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Berita
27/04/25
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Berita
26/04/25
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Berita
25/04/25
Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil
Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil
Berita
25/04/25
Serka Yusuf dan Serda Dani Jemput 1,2 Ton Sisik Trenggiling dari Polres Asahan di Malam Hari
Serka Yusuf dan Serda Dani Jemput 1,2 Ton Sisik Trenggiling dari Polres Asahan di Malam Hari
Berita
24/04/25
Terdakwa Kasus 292,3 Kilogram Sisik Trenggiling Divonis Bebas!
Terdakwa Kasus 292,3 Kilogram Sisik Trenggiling Divonis Bebas!
Berita
24/04/25
Penyelundupan Ratusan Reptil Ilegal Berhasil Digagalkan di Pelabuhan Bakauheni
Penyelundupan Ratusan Reptil Ilegal Berhasil Digagalkan di Pelabuhan Bakauheni
Berita
23/04/25
Muncul di Kuningan, BKSDA Sarankan Pengusiran Mandiri
Muncul di Kuningan, BKSDA Sarankan Pengusiran Mandiri
Berita
22/04/25
Niagakan 165 Kilogram Sisik Trenggiling, 1 Tersangka Ditangkap dan Lainnya dalam Pengejaran
Niagakan 165 Kilogram Sisik Trenggiling, 1 Tersangka Ditangkap dan Lainnya dalam Pengejaran
Berita
21/04/25
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres
Berita
18/04/25
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Berita
18/04/25