[caption id="attachment_16158" align="aligncenter" width="905"] Lokasi konflik gajah sumatera. Hamparan padi warga yang mengalami kerusakan di Kecamatan Titeue. | Foto: Serambinews[/caption]
Gardaanimalia.com - Sejumlah 30 ekor gajah sumatera masuk ke kawasan perkebunan di Blang Kemeuy, Gampong Alue, Kecamatan Titeu, Pidie, Sabtu (8/10).
Kawanan satwa liar itu diperkirakan sudah 16 hari berada di areal dekat persawahan tersebut. Akibatnya, puluhan hekatre tanaman padi milik warga mengalami kerusakan.
Hal tersebut dipaparkan oleh Fakhruddin selaku Camat Titeue. Ia mengatakan, bahwa kawasan yang rusak merupakan tanaman padi yang dua pekan kemudian akan dipanen.
Meski puluhan gajah liar itu telah dihalau oleh BKSDA, ranger, dan masyarakat, namun rupanya satwa kembali datang pada malam hari. Hingga kini, sebanyak 30 ekor gajah masih bertahan di perkebunan warga.
"Pantauan warga ada sekitar 30 ekor gajah liar yang merusak tanaman padi warga yang siap dipanen. Lokasinya di dekat waduk di Titeue," kata Fakhruddin, Sabtu (8/10).
Dia menyebut, kemunculan satwa yang dilindungi oleh negara tersebut menimbulkan keresahan bagi masyarakat. Pasalnya, tanaman padi dan tanaman produktif lainnya menjadi rusak.
Selain itu, dirinya menambahkan, bahwa di Kecamatan Sakti, Pidie, makanan yang menjadi sasaran satwa dilindungi itu adalah tanaman semangka.
"Kerugian dampak gangguan gajah sangat dirasakan, sebab petani gagal panen," tuturnya kepada Serambinews.
Berita
Konflik Satwa Liar: Perambahan Hutan Buat Gajah Masuk Perkebunan
11 Oktober 2022|By Garda Animalia


Garda Animalia
Belum ada deskripsi