[caption id="attachment_24544" align="aligncenter" width="1200"] Ilustrasi gajah asia (Elephas maximus). | Foto: Midori/Wikimedia Commons[/caption]
Gardaanimalia.com - Penyebab dua gajah (Elephas maximus) yang mati dalam waktu berdekatan di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau yang dikenal dengan Solo Safari akhirnya terkuak.
Kedua gajah malang tersebut dinyatakan mati karena sakit.
Direktur Utama TSTJ Ahmad Syukri Prihanto mengatakan, kematian dua gajah yang bernama Inova dan Manohara tersebut adalah murni karena sakit.
Hal ini ia sampaikan setelah hasil pemeriksaan forensik dan laboratorium telah keluar.
Menurut Ahmad, Inova yang mati pada akhir Mei 2024 lalu dinyatakan mati karena infeksi hati. Sementara, Manohara yang mati pada pertengahan Agustus 2024 disebabkan karena virus Elephant Endotheliotropic Herpesvirus (EEHV).
"Kemarin setelah dibawa ke lab, itu (Manohara) murni karena virus EEHV berdasar hasil Lab Pusat Studi Satwa Primata IPB Bogor. Sementara yang Inova karena infeksi bakteri pada hati berdasarkan post-mortem organ oleh Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Jadi itu murni karena sakit," ucap Ahmad dikutip dari detikjateng.
Kedua gajah yang mati, kata Ahmad, berstatus milik negara yang dititipkan di Solo Safari.


Hastini Asih
Belum ada deskripsi