[caption id="attachment_16510" align="aligncenter" width="733"] Ilustrasi seekor gajah yang masuk permukiman berhasil terekam kamera warga. | Sumber: Tangkapan layar/Muhammad Nur/Tribun Aceh[/caption]
Gardaanimalia.com - Kawanan gajah lalu-lalang di kawasan hutan dekat permukiman warga Dusun Pantan Jerik, Kampung Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah.
Khawatir kawanan satwa yang berjumlah sekitar 20 ekor tersebut masuk permukiman, warga lakukan penjagaan dan patroli di malam hari.
"Sudah satu bulan kami jaga malam. Agar mewaspadai gajah masuk ke permukiman," jelas Muslim, salah satu warga Dusun Pantan Jerik, pada Rabu (16/11).
Meski demikian, saat ini satwa dilindungi tersebut diketahui sudah mulai masuk perkebunan warga setempat. Sehingga mengakibatkan kebun mengalami kerusakan.
Dia melanjutkan, BKSDA bersama CRU DAS Peusangan telah datang ke lokasi kejadian. Namun, satwa belum berhasil masuk hutan. sementara tim sudah kembali karena kehabisan alat pengusir berupa mercon.
Menanggapi hal itu, Kepala BKSDA Aceh, Agus Irianto mengatakan bahwa tim tidak meninggalkan lokasi dan tetap bertanggung jawab atas penerobosan kawanan gajah.
Kasus serupa juga terjadi di Bener Meriah, sehingga tim BKSDA dengan personel terbatas harus melakukan pergantian tugas. Agus menjelaskan diperlukan kerja sama lintas sektor untuk menyelesaikan masalah.
"Kita tetap bertanggung jawab. Karena layaknya penanganan dilakukan lintas sektoral, bersama para pihak. Mulai dari pusat, Pemerintah Aceh dan Pemkab Aceh Tengah maupun Bener Meriah".
Tim BKSDA mengamati dan menduga perusakan hutan serta penebangan liar masih terjadi di dalam kawasan hutan, baik di Karang Ampar maupun beberapa lokasi di Bener Meriah.
Menurutnya, perusakan hutan memicu munculnya interaksi negatif antara manusia dan gajah. Itu menyebabkan, sangat mungkin kawanan satwa liar masuk permukiman. Terlebih, lokasi tersebut merupakan area lintasan gajah.
"Pengelolaan kawasan hutan bukan kewenangan kita, seperti ada penebangan hutan, ada perusakan hutan. Karena kalau hutan terganggu, kita juga semua akan kesulitan," sambung Agus.
Oleh karena itu, Ia berharap keikutsertaan para pihak dalam menangani konflik satwa liar dan manusia, baik sebelum maupun sesudah itu terjadi.


Garda Animalia
Belum ada deskripsi