[caption id="attachment_16913" align="aligncenter" width="1280"] Ilustrasi harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), kucing besar endemik Sumatra yang dilindungi negara. | Sumber: WWF Indonesia[/caption]
Gardaanimalia.com - Harimau masuk ke permukiman warga kali ini terjadi di Desa Seunebok Keuranji, Kecamatan Kota Bahagia, Aceh Selatan.
Padahal, selama puluhan tahun sebelumnya warga mengaku tidak pernah mengalami konflik dengan hewan liar.
Salah seorang warga, T. Abdul Lazib, mengatakan bahwa harimau masuk permukiman pada awal November 2022 lalu dan memangsa sembilan ekor kambing warga.
Harimau itu menerkam ternak desa selama tiga hari berturut-turut. Sebabnya, terjadi kepanikan di kalangan warga desa hingga mereka takut beraktivitas di luar rumah.
"Namun, kini kami terkejut, kambing peliharaan kami ada lima ekor habis dimakan," kata Abdul, yang dilansir dari Acehonline, Senin (26/12/2022).
Perisitwa gangguan harimau yang pertama kali dialami warga ini diduga berbarengan dengan puncak deforestasi wilayah Aceh Selatan.
Aceh Selatan merupakan bagian dari Kawasan Ekosistem Leuser (KEL), rumah bagi spesies megafauna langka yang dilindungi.
Di antaranya adalah harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), gajah sumatra (Elephas maximus sumatrensis), orangutan sumatera (Pongo abelii), dan badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis).
Hilangnya habitat satwa oleh perambahan hutan diduga menyebabkan rawannya konflik satwa liar dengan manusia, juga bencana alam.
[caption id="attachment_16912" align="aligncenter" width="1056"]
Konflik harimau diduga karena deforestasi. Inilah gambar petak-petak lahan yang diduga merupakan deforestasi di Desa Seunebok Keuranji, Kecamatan Kota Bahagia, Aceh Selatan. | Foto: Muhammad Fahmi/Aceh Online[/caption]
Data Global Forest Watch menunjukkan, KEL Aceh Selatan kehilangan tutupan hutan sebesar 1.704 hektare, terhitung Januari-Oktober 2022.
Angka ini akhirnya menempatkan Aceh Selatan sebagai lokasi dengan angka deforestasi tertinggi di kawasan KEL.
Berita
Karena Deforestasi, Harimau Masuk Desa Tiga Hari Berturut-turut
26 Desember 2022|By Finlan Aditya


Finlan Aditya
Belum ada deskripsi