[caption id="attachment_5064" align="aligncenter" width="765"] Tucuxi (Sotalia fluviatilis0). Foto: Dok. IUCN[/caption]
Gardaanimalia.com - International Union for Conservation of Nature (IUCN) baru-baru ini mengumumkan ada 31 spesies yang dinyatakan punah. Daftar baru ini dirilis pada Kamis (10/12/2020).
Lost shark (Carcharhinus obsoletus) yang secara resmi baru ditemukan sekitar setahun lalu sekarang dinyatakan punah. Status kritis atau kemungkinan punah diberikan untuk hiu ini karena menurut IUCN hiu ini belum pernah muncul lagi dalam lima survei yang dilakukan. Lost shark yang habitatnya di Laut China Selatan pertama kali terekam pada tahun 1934. Laut China Selatan sendiri saat ini masih menjadi salah satu wilayah perairan yang paling banyak dieksploitasi.
[caption id="attachment_5065" align="aligncenter" width="718"]
Lost shark (Carcharhinus obsoletus). Foto: Dok. IUCN[/caption]
Di habitat yang lain, tepatnya di Filipina ada 15 spesies yang punah dan 2 spesies dinyatakan sangat terancam punah, termasuk di antaranya adalah spesies ikan air tawar endemik Danau Lanao.
Bergeser ke Amerika Tengah, IUCN mencatat ada tiga spesies katak yang dinyatakan punah dan 22 spesies katak lain di Amerika Tengah dan Amerika Selatan yang terdaftar dalam kategori Sangat Terancam Punah. Penurunan populasi yang sangat drastis ini disebabkan oleh penyakit chytridiomycosis.
Baca juga: Jual Beragam Burung Dilindungi, 2 Terdakwa Divonis 6 Bulan Penjara
Dalam rilis terbaru, IUCN juga menyatakan bahwa semua spesies lumba-lumba air tawar di dunia masuk dalam kategori terancam punah termasuk lumba-lumba tucuxi (Sotalia fluviatilis).
Kabar Baik dari IUCN
Kabar baiknya, upaya konservasi berhasil memulihkan populasi beberapa spesies amfibi. Contohnya adalah Katak pohon oaxaca (Sarcohyla celata) yang awalnya masuk dalam daftar sangat terancam punah dan sekarang menjadi kritis ke hampir terancam. [caption id="attachment_5066" align="aligncenter" width="714"]