[caption id="attachment_23508" align="aligncenter" width="785"] Ilustrasi harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). | Foto: Tim Strater/Wikimedia Commons[/caption]
Gardaanimalia.com - Interaksi negatif antara ternak dan harimau sumatera lagi-lagi terjadi di Kabupaten Agam, tepatnya di Nagari Lawang, Kecamatan Matur.
Dugaan sementara, ternak kerbau milik warga tersebut dimangsa oleh harimau sumatera atau dalam nama ilmiah disebut Panthera tigris sumatrae.
Menindaklanjuti kasus, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menerjunkan tim untuk menangani konflik satwa liar.
Kepala Resort Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumatra Barat Rusdiyan P Ritonga mengatakan bahwa tim turun ke lapangan pada Jumat (3/5/2024) setelah menerima informasi dari pemerintah nagari.
"Kita langsung menurunkan tim setelah mendapatkan laporan itu. Penanganan konflik dibantu Polsek Matur, anggota TNI, Pemerintah Nagari Lawang dan Tim Patroli Anak Nagari Baringin Kecamatan Palembayan," ujarnya, Sabtu (4/5/2024) dilansir dari Antara.
Pemilik ternak kerbau yang diduga dimangsa harimau sumatera tersebut bernama Amin Suhaimi (54). Tim pun berusaha menggali informasi terkait konflik melalui Amin.
Tim juga mencari keberadaan satwa liar endemik Sumatra tersebut melalui jejak kaki dan cakaran.
Lalu, pengusiran dengan cara memunculkan bunyi-bunyian di lokasi juga akan diupayakan.
"Penanganan konflik kita lakukan beberapa hari ke depan sampai tidak ada lagi ditemukan jejak dari satwa tersebut," ungkap Rusdiyan.
Dirinya memberikan arahan kepada warga agar mengandangkan ternak saat malam hari dan memberikan penerangan di kandang.
Tak hanya itu, Rusdiyan mengimbau masyarakat untuk melakukan aktivitas atau pergi ke kebun pada pukul 09.00 sampai 16.00 WIB.
"Imbauan itu telah kita sampaikan kepada warga sekitar, sehingga tidak menjadi korban serangan satwa yang dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya itu," tuturnya.
[caption id="attachment_23509" align="aligncenter" width="1200"]
Tim BKSDA menggali informasi terkait interaksi negatif antara kerbanugau dan satwa liar di Kabupaten Agam. | Foto: Altas Maulana/Antara[/caption]


Anugrah Eka
Belum ada deskripsi