[caption id="attachment_19282" align="aligncenter" width="1280"] Tim lakukan pengecekan lokasi keberadaan harimau sumatera di Nagari Sundata Utara, Kecamatan Lubuk Sikaping. | Foto: BKSDA Sumatra Barat[/caption]
Gardaanimalia.com - Interaksi negatif antara warga dengan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) kembali terjadi di Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat.
Konflik terjadi di dua lokasi, yakni Jorong Koto Panjang, Nagari Lansek Kadok, Kecamatan Rao Selatan dan Jorong Salibawan, Nagari Sundata Utara, Kecamatan Lubuk Sikaping.
Hal ini diterangkan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat Ardi Andono lewat keterangan tertulis, Rabu (7/6/2023).
Call center BKSDA Sumatra Barat terima laporan kemunculan harimau dari seorang warga, Senin (5/6/2023) pukul 10.56 WIB di Jorong Salibawan.
Menanggapi laporan, BKSDA kirim tim Wildlife Rescue Unit (WRU) SKW I dibantu oleh Pagari (Patroli Anak Nagari) ke lokasi yang dimaksud.
Menurut hasil cek lapangan, ditemukan jejak harimau dengan ukuran 10 dan 8 sentimeter. Selain itu, ada juga kotoran harimau di kebun sayur milik seorang warga bernama Jufri (60).
Sebelumnya, Kamis (1/6/2023), enam ekor anjing peliharaan milik Jufri hilang diduga akibat keberadaan kucing besar ini. Dua hari kemudian, seekor anjing milik Jufri yang tersisa dalam kandang juga hilang.
Temuan jejak di sekitar pondok warga lalu dilaporkan ke Wali Jorong Salibawan yang kemudian dilanjutkan ke Wali Nagari Sundata Utara.
Tim pasang dua kamera jebak dan bersama warga halau harimau pada malam sampai dini hari. Hingga Selasa (6/6/2023) pukul 19.30 WIB, kamera jebak belum rekam pergerakan harimau.
Jejak Harimau Sumatera juga Ditemukan di Daerah Lain
[caption id="attachment_19281" align="aligncenter" width="855"]