[caption id="attachment_19116" align="aligncenter" width="1265"] Harimau sumatera saat akan jalani proses nekropsi. | Foto: Andri Mardiansyah/Padang Viva[/caption]
Gardaanimalia.com - Hasil nekropsi harimau sumatera yang mati terkena jerat babi di Pasaman, Sumatra Barat telah diumumkan kepada publik.
Kepala BKSDA Sumatra Barat Ardi Andono sebut, nekropsi tunjukkan satwa alami pendarahan. Pendarahan terjadi di beberapa organ, yaitu rongga dada, paru-paru, dan leher.
"Itu semua disebabkan karena adanya sling jerat yang melilit bagian leher, dada, hingga kepala harimau sumatera ini," terang Ardi, Jumat (19/5/2023), dilansir dari Viva.
Kondisi itu, jelas Ardi, mengakibatkan pernapasan hewan harimau terganggu dan metabolisme tidak berjalan baik.
Jantung si belang malang itu juga alami pembengkakan pada organ pemompa darah. Hal ini karena hipoksia akut sehingga picu organ bekerja lebih berat. Hipoksia adalah kondisi tubuh kekurangan oksigen.
"Gangguan menurunnya kadar oksigen dalam tubuh dapat terlihat dari mata dan kulit bagian dalam (mukosa) yang berwarna biru hingga berakumulasi menjadi penyebab kematian," ungkap Ardi, dilansir dari Radar Sumbar.
Di satu sisi, paparan matahari yang sangat tinggi juga sebabkan predator puncak itu mengalami heat stress atau stres panas.
"Selain dari faktor di atas, adanya panas matahari yang berlebihan menyebabkan stres (heat stress) dan kurangnya oksigen dalam tubuh menyebabkan kematian satwa itu,” ujar Ardi.


Bayu Nanda
Belum ada deskripsi