[caption id="attachment_16243" align="aligncenter" width="1156"] Gajah sumatera mati di Aceh Timur. | Foto: Dok. Polres Aceh Timur[/caption]
Gardaanimalia.com - Seekor gajah betina ditemukan mati di wilayah Desa Srimulya, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, pada Jumat (14/10) malam.
Saat tiba di lokasi, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh langsung melakukan pembedahan atau nekropsi terhadap bangkai satwa dilindungi tersebut.
Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto menyampaikan hasil pemeriksaan, pada Sabtu (15/10). Ujarnya, bagian perut dan hati satwa telah mengalami pembengkakan, lidah membiru, serta terdapat pendarahan/hemoragi di lambung dan usus.
"Berdasarkan hasil nekropsi yang dilakukan secara makroskopis tersebut. Dugaan sementara bahwa kematian gajah liar itu akibat mengonsumsi bahan pupuk yang terdapat dalam pondok kebun warga yang dirusak," ungkapnya.
Meski begitu, ia mengatakan, guna mengetahui kepastian penyebab matinya satwa tersebut, sampel organ tubuh satwa akan dikirim ke Pusat Laboratorium Forensik untuk dilakukan uji laboratorium.
Bagian organ itu sendiri meliputi lidah, paru, jantung, lambung, usus halus, usus besar, hati, limpa, ginjal, serta isi saluran cerna, jelas Agus.
Menurutnya, jika ditemukan dugaan adanya kelalaian terhadap penggunaan bahan atau alat yang berpotensi membahayakan dan menyebabkan kematian satwa tersebut, maka akan ditindaklanjuti.
Pihak BKSDA Aceh akan terus berkoordinasi dengan Balai Gakkum Wilayah Sumatra dan Polres Aceh Timur terkait perkembangan proses penanganan kematian gajah liar tersebut.
BKSDA Imbau Warga Tidak Membunuh Gajah
