[caption id="attachment_22310" align="aligncenter" width="948"] Nekropsi yang dilakukan tim medis untuk mengetahui penyebab kematian penyu hijau. | Foto: Dok. SKW I BKSDA Bali/Instagram[/caption]
Gardaanimalia.com - Seekor penyu hijau yang ditemukan dalam kondisi lemas di laut akhirnya mati pada Senin (29/1/2024) saat dalam masa perawatan.
Mulanya pada Sabtu (27/1/2024), Resort KSDA Buleleng Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I mendapatkan laporan warga terkait penemuan penyu hijau.
Penyu (Chelonia mydas) tersebut ditemukan dalam kondisi lemas dan mengapung di sekitar Pantai Lovina, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng.
Warga yang melapor adalah Edi Haryanto, seorang anggota dari Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Desa Kalibukbuk.
Setelah mendapat laporan, Tim Jaringan Satwa Indonesia (JSI) mengevakuasi atau melakukan upaya penyelamatan terhadap reptil itu.
Penyu hijau kemudian dibawa ke Umah Lumba di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak untuk dilakukan proses perawatan kesehatan dan rehabilitasi.
Usai dilakukan pemeriksaan, tim medis menemukan adanya kail pancing di dalam mulut penyu tersebut. Diketahui, penyu itu memiliki panjang 68,5 sentimeter, lebar 49,5 sentimeter, dan berat 14 kilogram.
Setelah dua hari perawatan, kondisi penyu dengan jenis kelamin betina itu semakin menurun hingga akhirnya tak dapat diselamatkan lagi.
"Pada Senin, pukul 19.30 WITA, penyu tersebut mati pada masa perawatan," terang SKW I BKSDA Bali di akun Instagramnya, Selasa (30/1/2023).


Ananda Nufiana Shafira
Belum ada deskripsi