[caption id="attachment_21146" align="aligncenter" width="1600"] Satwa langka dilepasliarkan ke alam. | Sumber: Pasific Pos[/caption]
Gardaanimalia.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua melepasliarkan puluhan satwa langka ke Cagar Alam Pegunungan Cycloop, Kabupaten Jayapura.
Satwa yang dikembalikan ke habitatnya, pada Kamis (26/10/2023) tersebut di antaranya yaitu lima ekor cendrawasih kuning kecil (Paradisaea minor).
Tak cuman itu, terdapat 2 ekor kakatua koki (Cacatua galerita), 6 ekor perkici pelangi (Trichoglossus haematodus), 10 ekor kasturi kepala hitam (Lorius lory).
Ada pula 3 ekor kadal papua (Varanus salvator), 1 ekor boa tanah (Candoia aspera), 1 ekor buaya irian (Crocodylus novaeguineae), dan 1 ekor kuskus (Phalanger orientalis).
Kapokja Perencanaan, Perlindungan, dan Pengawetan BBKSDA Papua Taufik Mubarak menyebut, satwa liar mempunyai peran yang sangat penting dalam keseimbangan ekosistem.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan mengenai kondisi satwa yang dilepas tersebut. "Semua satwa dalam kondisi sehat dan layak dilepasliarkan," ujarnya, Kamis (26/10/2023).
Satwa langka yang dikembalikan ke alam itu berasal dari hasil pengamanan dan sebagian lainnya merupakan penyerahan dari masyarakat secara sukarela.
Dia mengharapkan, ke depan akan semakin banyak masyarakat yang memiliki kesadaran menjaga satwa liar di habitat alaminya.
Tokoh Adat Kampung Asei Kecil Robert Pepuho mengungkapkan bahwa mata air di lokasi pelepasliaran adalah satu-satunya yang dapat menyuplai kebutuhan masyarakat sekitar.
Oleh karenanya, Ia mengimbau semua pihak agar berperan aktif menjaga hutan, sehingga mata air tersebut tetap mengalir secara berkelanjutan.
Bukan hanya itu, Robert Pepuho mengutarakan bahwa menjaga hutan termasuk juga menjaga habitat satwa liar sehingga kehidupannya dapat terjamin.
Tak Hanya Formalitas, Upaya Konservasi Harus secara Nyata
[caption id="attachment_21147" align="aligncenter" width="1600"]