[caption id="attachment_17022" align="aligncenter" width="1043"] Satwa dilindungi, yaitu orangutan. Primata ini berhasil diselamatkan oleh tim BKSDA Pos Jaga Sampit. | Foto: Dok. BKSDA Pos Jaga Sampit[/caption]
Gardaanimalia.com - Sepanjang 2022, sebanyak 626 ekor satwa liar di antaranya burung kolibri berhasil diselamatkan BKSDA Pos Jaga Sampit, Kalimantan Tengah.
Ratusan satwa itu terdiri dari satwa yang dilindungi dan tak dilindungi. Pasalnya, satwa liar tidak dilengkapi dengan dokumen resmi.
Dari total satwa yang telah di-rescue, burung kolibri merupakan jenis satwa yang paling banyak diamankan oleh petugas Pos Jaga Sampit.
Komandan Pos Jaga Sampit, Muriansyah menjelaskan, data yang dihimpun itu dibagi ke dalam tiga kategori di antaranya penyerahan, rescue, dan penyitaan.
Satwa dari kategori penyerahan berjumlah 22 ekor, dengan rincian 2 ekor trenggiling, 1 ekor kucing hutan, 1 ekor burung kangkareng hitam, dan 4 ekor bekantan.
[caption id="attachment_17023" align="aligncenter" width="1280"]
Anak bekantan yang berhasil diamankan oleh petugas. | Foto: Dok. BKSDA Pos Jaga Sampit[/caption]
Selain itu, terdapat pula 3 ekor anak dan bayi orangutan, 1 ekor elang bondol, 1 ekor owa, 3 ekor burung beo, 1 ekor burung elang brontok, 2 ekor buaya muara, dan 3 ekor kukang.
Satwa dalam kategori penyerahan didapat dari hasil kegiatan giat serah terima satwa yang kerap dilaksanakan petugas BKSDA Pos Jaga Sampit.
Kemudian, Muriansyah menuturkan, dari kategori penyerahan itu tersisa anak dan bayi orangutan yang belum dilepasliarkan kembali.
"Anak orangutan hasil penyerahan warga yang belum dilepasliarkan, karena masih rehab," ucap Muriansyah kepada Garda Animalia, pada Senin (2/1/2022).
Satwa Dilindungi Diselamatkan dengan Cara Dibius
Lalu, untuk kategori rescue berjumlah 4 orangutan. Satu individu di antaranya dievakuasi setelah melewati beberapa hambatan, yakni orangutan sangkut di dahan saat diselamatkan dengan cara bius. Kejadian itu terjadi pada Juni 2022 lalu di Desa Betuah, Kecamatan Seranau, Kotawaringin Timur. Seekor orangutan muncul dekat rumah warga dan bergelantung di pohon durian milik warga. Setelah mendengar laporan warga Desa Betuah, petugas segera menuju lokasi untuk lakukan observasi. "Ada satu orangutan di samping rumah warga, memakan durian. Tidak sampai seminggu, dua batang habis. Pemilik sangat marah, mau dibunuhnya. Untung ada warga yang mengingatkan," ungkapnya. Sesudah laporkan hasil observasi, keesokan harinya BKSDA Pos Jaga Sampit dibantu Orangutan Foundation International (OFI) lakukan evakuasi orangutan itu.Tak Dilindungi, 600 Burung Kolibri Ninja Turut Diamankan
[caption id="attachment_17024" align="aligncenter" width="1224"]