Gardaanimalia.com - Kabar gembira datang bagi para pencinta satwa liar pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 117 yang jatuh pada 20 Mei 2025 sekaligus Hari Keanekaragaman Hayati Internasional yang jatuh pada 22 Mei.
Pada Rabu (21/5/2025), Taman Nasional Gunung Leuser bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara melepasliarkan seekor harimau sumatera betina bernama “Senja” di zona inti Taman Nasional Gunung Leuser.
Kepala BBKSDA Sumut Novita Kusuma Wardani mengatakan Senja merupakan harimau betina berusia 5 sampai 6 tahun.
“Senja bukan sekadar nama, ia merupakan simbol harapan, kebangkitan, dan harmoni antara manusia dan alam,” ujar Novita dalam keterangan tertulisnya di Instagram BBKSDA Sumut, Jumat (23/5/2025).
Harimau ini kembali ke habitat liarnya setelah menjalani proses rehabilitasi di Barumun Nagari Wildlife Sanctuary (BNWS) pada tahun lalu.
Novita menjelaskan, Senja diamankan tim BBKSDA Sumut pada 5 Juni 2024. Kini, ia siap kembali ke rimba menjalankan perannya sebagai penjaga keseimbangan ekosistem hutan Sumatra.
Senja dilepas setelah melalui pemeriksaan medis oleh tim medis, yakni drh Anhar Lubis dan drh Muhammad Agung.
Kemudian, pada 13 April 2025, BKSDA mendapatkan hasil pemeriksaan kondisi Senja yang sudah membaik.
"Hasil dari pemeriksaan kesehatan secara makro, mikro dan perilakunya tersebut, Senja dinyatakan sehat serta layak untuk dilepasliarkan ke habitat alaminya," ucap Novita.
Kegiatan ini terlaksana kolaborasi lintas pihak antara BBKSDA Sumut, Balai Besar TNGL, Polres Gayo Lues, Dandim 0113 Gayo Lues, Asisten 3 Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Gayo Lues, Yayasan Parsamuhan Bodhicitta Mandala, Tim Medis Satwa Liar, Serta dukungan PT Agincourt Resources yang memfasilitasi transportasi udara menggunakan helikopter long line.
Para pihak dalam pelepasliaran satwa endemik Sumatra, harimau sumatera yang diberi nama Senja. | Foto: Gayo Lues
Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh, Ali Sadikin mengatakan, pemilihan lokasi pelepasliaran sudah melalui kajian kesesuaian habitat dan populasi harimau sumatera yang dilakukan oleh Balai Besar TN Gunung Leuser bersama mitra.
Lokasi tersebut dipilih sebagai tempat pelepasliaran Senja dengan pertimbangan bahwa lokasi jauh dari permukiman dan memiliki kepadatan satwa mangsa yang tinggi.
"Ditemukan jejak beberapa jenis satwa mangsa harimau sumatera, antara lain babi hutan, rusa dan kijang. [Serta] ditemukan jejak harimau sumatera pada lokasi lepas liar dan aktivitas manusia sangat jarang ditemukan di sekitar lokasi lepas liar," ujar Ali Sadikin seperti dikutip dari laman Gayo Lues.
Selain itu, sebelumnya sudah ada harimau sumatera yang dilepaskan di sekitar lokasi, yaitu Besti (harimau betina) pada 2023.
Sebagai catatan, Forum Harimau Kita menyebut jumlah harimau sumatera pada 2016 mencapai 600 ekor. Kawasan Leuser merupakan salah satu wilayah yang paling baik untuk habitat harimau.