[caption id="attachment_18763" align="aligncenter" width="852"] Tapirus indicus yang dirawat di kandang transit BBKSDA Riau tidak dapat bertahan hidup. | Foto: Go Riau[/caption]
Gardaanimalia.com - Anak tapir tenuk yang diselamatkan oleh warga Kecamatan Kuantan Hilir, Kabupaten Kuansing kini tak dapat bertahan hidup.
Satwa berusia tiga bulan itu mati pada Senin (27/3/2023) usai mendapat perawatan selama empat hari di kandang transit BBKSDA Riau.
Kabar sedih ini dikonfirmasi oleh Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau M. Mahfud, Rabu (29/3/2023) dilansir dari Go Riau.
"Kamis malam, 23 Maret 2023, bayi satwa sampai di Kantor BBKSDA Riau setelah dievakuasi dari Desa Gunung Melintang, Kecamatan Kuantan Hilir, Kabupaten Kuansing," ungkap Mahfud.
Sebelumnya, anak tapir tenuk dengan jenis kelamin betina itu ditemukan warga dalam kondisi tubuh terlihat agak kurus dan terjebak dalam sebuah lubang.
Warga Beri Kental Manis pada Tapir, Harusnya Tak Boleh
Warga sempat amankan hewan dilindungi itu selama satu minggu di rumah. Menurur warga itu, bayi satwa sempat diberi kental manis saat dirawat. Kemudian, baru warga melapor temuan satwa ke Balai Taman Nasional Tesso Nilo. Informasi itu lalu diteruskan ke BBKSDA Riau. Tim medis yang dapat laporan lantas periksa kondisi satwa. [caption id="attachment_18764" align="aligncenter" width="843"]