[caption id="attachment_21158" align="aligncenter" width="900"] Ilustrasi macan yang terpantau kamera jebak di TNKS. | Foto: Iding Haidir/BBTNKS/Wild CRU/FFI[/caption]
Gardaanimalia.com - Kebakaran yang terjadi di Bukit Menoreh, tepatnya di lereng bukit kawasan Pedukuhan Ngaren, hanguskan 3-4 hektare hutan dan semak.
Kebakaran terlihat merambat sekitar pukul 15.15 WIB, Kamis (26/10/2023). Nugroho Eko Santoso, Jogoboyo Kantor Kalurahan Banjarasri mengonfirmasi hal tersebut.
"Setelah pukul 00.00 WIB masih ada bara tetapi jauh dari permukiman. Kami antisipasi biar tidak ke mana-mana," ungkapnya kepada Kompas, Jumat (27/10/2023).
Diduga, karhutla terjadi karena sebelumnya juga ada kebakaran di lereng bawah, yaitu area wisata paralayang Puncak Giri Sembung, pada Senin (23/10/2023).
Kebakaran kembali muncul di sebelah Utara lokasi karhutla yang lalu, ungkapnya, sehingga warga menduga api yang muncul terkait dengan kebakaran sebelumnya.
Adanya sisa bara yang masih menyala kemungkinan bakal menyala kembali di tengah musim kering berkepanjangan dan angin.
Oleh karenanya, api dapat merembet ke semak, daun dan ranting kering. Hal tersebut menyebabkan api cepat berkobar dan menjalar.
Nugroho menyampaikan bahwa ada sekitar 50 orang yang turut membantu dalam pemadaman api. Di antaranya, relawan, pemadam kebakaran, TNI dan Polri.
"Relawan dan warga memadamkannya secara manual. Mereka pakai pucuk daun yang basah untuk memutus daun dan ranting kering agar terpisah dan tidak terjangkau api," jelasnya.


Arafa
Belum ada deskripsi