[caption id="attachment_16888" align="aligncenter" width="800"] Tim gabungan yang terdiri dari BKSDA Kalimantan Selatan, Tim Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia, dan masyarakat melakukan patroli menggunakan speedboat. Kegiatan berlangsung di kawasan habitat bekantan. | Foto: Firman/Antara[/caption]
Gardaanimalia.com - Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan lakukan giat patroli.
Kegiatan berlangsung di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Bakut dan kawasan Stasiun Riset Bekantan (SRB) Pulau Curiak, Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Banjarbaru BKSDA Kalimantan Selatan, M. Ridwan Wahyudi Effendi mengatakan, kegiatan ini adalah upaya perlindungan bekantan dan pengamanan kawasan habitat satwa.
Terutama, lanjutnya, untuk mencegah serta membatasi ruang gerak perusak hutan mangrove rambai (Sonneratia caseolaris).
"Jangan sampai terjadinya konflik manusia dengan satwa liar, terutama bekantan," ucap M. Ridwan Wahyudi Effendi.
Selain itu, dirinya pun mengapresiasi inisiasi SBI dalam kegiatan patroli bersama ini. Pada dasarnya, ujarnya, SBI dan BKSDA memiliki niat yang sama dalam melestarikan satwa dengan nama latin Nasalis larvatus di Kalimantan Selatan.
"BKSDA Kalimantan Selatan berterima kasih atas inisiasi SBI melakukan giat patroli bersama sekaligus sosialisasi. Dan edukasi konservasi bekantan bersama masyarakat Desa Wisata Marabahan Baru ini," tuturnya.
Sebelumnya, kegiatan patroli telah rutin dilaksanakan sejak 2018. Namun, sempat terhenti semenjak pandemi Covid-19 di akhir 2019 sampai 2021. Tahun ini, giat patroli berkesempatan untuk diadakan kembali.
Berita
Adakan Patroli Gabungan, SBI Laporkan Populasi Bekantan Bertambah
22 Desember 2022|By Rianda Akbari


Rianda Akbari
Belum ada deskripsi