[caption id="attachment_4374" align="aligncenter" width="1920"] Badak terancam punah karena eksploitasi yang tinggi. Foto: Pixabay/Hamish Weir[/caption]
Gardaanimalia.com - Daftar satwa yang terancam punah terus bertambah setiap tahunnya. Sekitar 30,000 spesies atau 27% dari 1,120,000 spesies menghadapi kepunahan seperti yang dilaporkan IUCN. Populasi global mamalia, burung, amfibi, reptil, dan ikan telah mengalami penurunan rata-rata dua pertiga dalam waktu kurang dari setengah abad sebagian besar karena kerusakan lingkungan.
Data dari WWF Living Planet Report melaporkan bahwa jumlah populasi satwa liar mengalami penurunan hampir 70% dalam waktu kurang dari 50 tahun. Sementara, studi terbaru dari WWF yang mempelajari populasi spesies vertebrata antara 1970 hingga 2016, menemukan bahwa populasi menurun hingga 68%.
Peneliti mengatakan bahwa manusia menjadi salah satu penyebab kepunahan populasi satwa liar di alam bebas, dibandingkan dengan kepunahan satwa yang pernah terjadi sebelumnya. Manusia mempercepat kepunahan dan mengubah dunia alam dengan kecepatan yang 'belum pernah ada sebelumnya.'
Selama 50 tahun terakhir, hilangnya keanekaragaman hayati global terutama didorong oleh aktivitas seperti pembukaan hutan untuk lahan pertanian, perluasan jalan dan kota, penebangan, perburuan, penangkapan ikan berlebihan, polusi air, dan pengangkutan spesies invasif ke seluruh dunia.
Dampak manusia begitu besar sehingga para ilmuwan mengusulkan agar era Holosen dinyatakan berakhir dan periode saat ini (dimulai sekitar tahun 1900) disebut Antroposen: zaman ketika "efek lingkungan global dari peningkatan populasi manusia dan pembangunan ekonomi" mendominasi kondisi fisik, kimia, dan biologi planet. PBB baru-baru ini menunjukkan bahwa peristiwa kepunahan keenam sedang terjadi. Ini menyatakan bahwa manusia sekarang menyebabkan kematian sekitar 200 spesies per hari.
[caption id="attachment_4371" align="aligncenter" width="641"]
Hubungan antara meningkatnya populasi manusia dan tingginya angka kepunahan di tahun 2008.[/caption]
Berita
30,000 Jenis Satwa Hadapi Kepunahan Karena Kerusakan Lingkungan
21 September 2020|By Garda Animalia

WWF telah menerbitkan makalah di jurnal Nature bertajuk Bending the curve of terrestrial biodiversity needs an integrated strategy. Dalam jurnal ini diuraikan upaya untuk mengatasi masalah hilangnya keanekaragaman hayati.
Studi tersebut berpendapat bahwa upaya global yang terkoordinasi, lebih berani dan lebih ambisius, perlu dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menstabilkan dan membalikkan kondisi hilangnya keanekaragaman hayati yang disebabkan oleh perusakan habitat oleh manusia.
Menurut mereka, caranya bisa dimulai dengan membuat produksi makanan lebih efisien, mengurangi limbah, dan memilih pola makan yang lebih ramah lingkungan.

Garda Animalia
Belum ada deskripsi