[caption id="attachment_16904" align="aligncenter" width="1440"] Petugas saat memeriksa kendaraan pengangkut daging satwa liar. | Foto: RonnyA.Buol/Zonautara[/caption]
Gardaanimalia.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara gelar patroli pemeriksaan tumbuhan dan satwa liar di jalur Trans Sulawesi.
Operasi ini dilakukan untuk menekan masuknya satwa liar dilindungi ke berbagai pasar di Sulut, baik yang masih hidup atau sudah mati.
Patroli yang berlangsung sejak 21 hingga 23 Desember 2022 tersebut berhasil mencatat setidaknya sepuluh ton daging satwa liar masuk ke Sulut.
Dalam pelaksanaannya, BKSDA Sulut menggandeng Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Polsek Lolak, Masyarakat Mitra Polhut, PPS Tasikoki, dan pihak lainnya.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sulut, Yakub Ambagau, mengatakan bahwa kegiatan ini telah dilakukan dari tahun ke tahun. Pasalnya, pasokan daging hewan liar di Sulut juga berasal dari daerah lain.
"Operasi ini sudah beberapa kali dilakukan untuk meminimalisir peredaran tumbuhan dan satwa liar ilegal. Karena daging-daging satwa liar di Sulut sudah bukan lagi berasal dari Sulut tetapi lebih banyak berasal dari Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Gorontalo," paparnya.
Patroli di tahun sebelumnya, BKSDA Sulut berhasil mengamankan 10,65 ton daging satwa liar. Daging tersebut berasal dari berbagai provinsi di Sulawesi.
"Nanti kita akan hitung apakah tahun ini terjadi penurunan atau tidak," ujarnya.
Berita
10 Ton Daging Satwa Liar Tercatat Melintasi Jalur Trans Sulawesi
26 Desember 2022|By Putri Nur Aisyah


Putri Nur Aisyah
Belum ada deskripsi