Laporan: Sepertiga Spesies Pohon di Dunia Terancam Punah

Gardaanimalia.com - Alam dan kehidupan liar dikhawatirkan akan mengalami kehilangan yang sangat besar. Menurut sebuah laporan yang berjudul The Global Tree Assessment,((Global Tree Assessment. https://www.bgci.org/our-work/projects-and-case-studies/global-tree-assessment/)) sepertiga dari spesies pohon di seluruh dunia terancam punah. Laporan yang disusun selama lima tahun ini adalah laporan pertama di dunia yang mengevaluasi status konservasi setiap spesies pohon yang telah diketahui sampai saat ini.((Ibid.))
Laporan ini menyebutkan bahwa 17.500 spesies dari sekitar 60.000 spesies pohon yang diketahui berada dalam status terancam punah.((Helen Briggs. (1 September 2021). One in three trees face extinction. BBC. https://www.bbc.com/news/science-environment-58394215)) Lebih dari 500 pakar yang berkontribusi dalam laporan ini mempercayai bahwa jumlah spesies pohon yang terancam punah lebih dari dua kali lipat jumlah spesies mamalia, burung, reptil, dan amfibi yang terancam punah.((Adrian Newton. (15 September 2021). One-third of the world’s tree species are threatened with extinction. The Conversation. https://theconversation.com/one-third-of-the-worlds-tree-species-are-threatened-with-extinction-here-are-five-of-them-167749)) Spesies-spesies pohon yang paling rentan kepunahan diantaranya adalah: 680 spesies pohon besar di wilayah tropis, pohon oak atau ek, pohon eboni, sonokeling atau sanakeling, magnolia, dan pohon fraxinus atau abu.((Helen Briggs. (1 September 2021). One in three trees face extinction. BBC. https://www.bbc.com/news/science-environment-58394215))
Para penulis laporan ini menjelaskan bahwa ancaman-ancaman terbesar yang mendorong kepunahan pohon yaitu: pembukaan hutan untuk pertanian (mengancam sekitar 29%); penebangan (27%); pembukaan untuk peternakan (14%); pembukaan untuk pengembangan properti (13%); dan kebakaran hutan (13%).((Global Tree Assessment. https://www.bgci.org/our-work/projects-and-case-studies/global-tree-assessment/)) Ancaman lainnya yang juga perlu diperhatikan ialah krisis iklim, cuaca ekstrem, dan kenaikan permukaan air laut.
Sara Oldfield, pakar pohon internasional dari IUCN, menyatakan bahwa tiap pohon memiliki peran ekologis yang unik dalam menyehatkan ekosistem bumi. Setidaknya separuh satwa dan tanaman liar darat membutuhkan pohon untuk mencari makanan dan tempat tinggal,((Millennium Ecosystem Assessment Panel. Ecosystems and Human Well-Being. https://www.millenniumassessment.org/documents/document.356.aspx.pdf)) dan 8 dari 10 spesies darat hidup di pepohonan.((WWF. (23 Januari 2017). Living among the trees. https://www.worldwildlife.org/stories/living-among-the-trees-five-animals-that-depend-on-forests)) Maka dari itu, kepunahan pohon-pohon akan menimbulkan kepunahan-kepunahan lainnya di alam serta kehidupan liar.
Namun, para pakar kontributor laporan ini masih percaya ada harapan untuk menyelamatkan pohon-pohon yang ada. Mereka menyarankan beberapa tindakan yang dinilai signifikan untuk memenuhi harapan tersebut, diantaranya:((Helen Briggs. (1 September 2021). One in three trees face extinction. BBC. https://www.bbc.com/news/science-environment-58394215))
- Menjaga hutan-hutan yang ada dan memperluas wilayah-wilayah alam yang dilindungi (diperkirakan 64% spesies pohon yang ada ditemukan setidaknya di satu wilayah yang dilindungi).
- Melindungi spesies-spesies yang paling rentan di taman botani dan bank benih (setidaknya 30% spesies pohon dijaga dengan cara ini).
- Menggalakkan pendidikan yang memastikan reboisasi dan skema penanaman pohon secara sainstifik, yakni pohon yang benar di lingkungan yang tepat, terutama untuk spesies-spesies langka dan terancam punah.
- Peningkatan pendanaan untuk segala upaya konservasi hutan.
Belum ada pos terkait

Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah

Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil

Serka Yusuf dan Serda Dani Jemput 1,2 Ton Sisik Trenggiling dari Polres Asahan di Malam Hari

Terdakwa Kasus 292,3 Kilogram Sisik Trenggiling Divonis Bebas!

Penyelundupan Ratusan Reptil Ilegal Berhasil Digagalkan di Pelabuhan Bakauheni

Muncul di Kuningan, BKSDA Sarankan Pengusiran Mandiri

Niagakan 165 Kilogram Sisik Trenggiling, 1 Tersangka Ditangkap dan Lainnya dalam Pengejaran

Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres

Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
