[caption id="attachment_4739" align="aligncenter" width="1280"] Surili jawa. Foto: Robby Padma[/caption]
Gardaanimalia.com - Surili jawa atau Presbytis comata adalah salah satu primata endemik asli dari Jawa. Terdapat dua sub-jenis monyet berjambul ini yaitu Presbytis comata (habitat di Jawa Barat) dan Presbytis comata fredericae (habitat di Jawa Tengah).
Habitat surili berada di hutan primer dan sekunder mulai dari hutan pantai, bakau sampai dengan hutan pegunungan pada ketinggian sekitar 2000 meter di atas permukaan laut, namun terkadang surili dapat ditemukan di zona antara hutan dan kebun. Jika di daerah Jawa Barat, Surili jawa dapat ditemukan di Taman Nasional (TN) Gunug Gede Pangrango, TN Gunung Halimun-Salak, TN Ujung Kulon, Cagar Alam (CA) Kawah Kamojang, CA Rawa Danau, CA Gunung Papandayan, CA Gunung Patuha, CA Situ Patengan, Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tampomas.
Surili merupakan jenis monyet berukuran kecil-sedang memiliki warna tubuh putih keabuan dari bagian kepala hingga ke bagian punggungnya. Monyet ini memiliki ciri khas jambul berwarna hitam di kepalanya.
Primata ini dikenal mengalami perubahan warna dari anak yang baru lahir hingga menuju dewasa. Anak surili yang baru lahir berwarna putih dan memiliki garis hitam mulai dari kepala hingga bagian ekor. Adapun panjang tubuh Surili dewasa baik betina dan jantan hampir sama yaitu berkisaran 430-600 mm, sedangkan ekornya memiliki panjang 560-720 mm. Sedangkan untuk berat badan surili, rata-rata beratnya berkisar 6,5 kg.
Aktivitas primata ini umumnya di pohon terutama pada bagian atas atau tengah dari tajuk pohon. Berdasarkan studi terkait pengamatan aktivitasnya, surili adalah primata yang aktif di siang hari (diurnal). Surili akan mulai meninggalkan pohon tempat tidurnya sejak pukul 6 di pagi hari. Biasanya surili juga akan mengeluarkan suara di pagi hari (morning call) sebanyak beberapa kali oleh individu jantan dewasa yang akan memimpin pergerakan dan umumnya surili hidup berkelompok dengan satu jantan dan banyak betina. Dalam satu kelompok, biasanya terdapat 4-5 hingga 10-15 individu.
Baca juga: Kodok Merah, Satu-satunya Amfibi Dilindungi di Indonesia
Edukasi
Mengenal Surili Jawa dan Peranannya dalam Regenerasi Hutan Tropis
4 November 2020|By Garda Animalia


Garda Animalia
Belum ada deskripsi