Berikut adalah gambar dan ciri-ciri jenis kucing hutan yang ada di Indonesia. Semua kucing hutan ini merupan hewan langka yang dilindungi berdasarkan Permen LHK P106 Tahun 2018.
[caption id="attachment_9724" align="aligncenter" width="800"] Kucing tandang atau Prionailurus planiceps berukuran kecil, seukuran kucing domestik. Dapat ditemukan di hutan Sumatra dan Kalimantan. Populasi kucing ini diperkirakan kurang dari 2,500 individu di alam bebas.[/caption]
[caption id="attachment_9725" align="aligncenter" width="800"]
Kucing hutan yang satu ini merupakan salah satu kucing yang banyak dikenal oleh masyarakat luas. Perdagangan kucing bernama latin Prionailurus bengalensis cukup sering dijumpai di media sosial. Keberadaannya yang cukup mudah ditemui di hutan Jawa, Sumatra dan Kalimantan menjadikan satwa ini banyak diburu untuk diperjualbelikan. Tak hanya di Indonesia, di belahan dunia lainnya seperti China dan Myanmar.[/caption]
[caption id="attachment_9726" align="aligncenter" width="800"]
Kucing batu yang berukuran kecil ini tersebar di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di Indonesia, kucing yang dikenal dengan nama Pardofelis marmorata ini dapat ditemukan di hutan Sumatra dan Kalimantan.[/caption]
[caption id="attachment_9727" align="aligncenter" width="800"]
Kucing emas yang dikenal dengan nama latin Catopuma temminckii merupakan jenis kucing yang pemalu. Keberadaannya jarang terlihat karena menghindari aktivitas manusia. Kucing yang tersebar di wilayah Sumatra ini memiliki tubuh yang cukup besar. Panjang tubuhnya bisa mencapai 116 hingga 161 sentimeter dan beratnya berkisar antara 12-15 kilogram.[/caption]
[caption id="attachment_9728" align="aligncenter" width="800"]
Kucing merah atau Catopuma badia adalah jenis kucing hutan borneo yang sangat langka. Informasi mengenai kucing jenis ini sangat sedikit. Seluruh pengetahuan tentang kucing endemik Kalimantan ini hanya berdasarkan pada 7 spesimen. Enam yang pertama dikumpulkan antara 1855 dan 1928. Spesimen ketujuh dikumpulkan pada tahun 1992 (Nowak, 1991). Selain di Kalimantan, jenis kucing ini juga ditemukan di wilayah Malaysia dan Brunei.[/caption]
[caption id="attachment_9729" align="aligncenter" width="800"]
Satwa karnivor yang juga dikenal dengan nama Neofelis diardi dapat ditemukan di wilayah Sumatra dan Kalimantan. Pada awalnya, jenis macan di wilayah ini dikenal sebagai sub-jenis Neofelis nebulosa, namun sejak tahun 2006 diketahui bahwa macan ini merupakan jenis yang berbeda. Dua sub-jenis dari macan ini telah dikenali, yaitu Neofelis diardi borneensis untuk jenis macan di Kalimantan dan Neofelis diardi diardi untuk jenis macan di Sumatra.[/caption]
[caption id="attachment_9730" align="aligncenter" width="800"]
Macan tutul jawa atau Panthera pardus melas hanya dapat ditemukan di Pulau Jawa, Pulau Kangean, Pulau Nusakambangan dan Pulau Sempu. Macan ini menjadi satu-satunya jenis kucing besar yang masih bertahan hidup di hutan Jawa, menggantikan Harimau jawa yang dinyatakan punah sejak 1980-an. Ukuran tubuh jenis kucing ini lebih kecil dibanding Harimau, dengan panjang tubuh berkisar antara 90–150 cm dengan tinggi 60–95 cm dan berat 40–60 kg.[/caption]
[caption id="attachment_9731" align="aligncenter" width="800"]
Kucing besar dengan nama ilmiah Panthera tigris sumatrae ini dapat ditemukan di pulau Sumatra. Harimau sumatra merupakan satu-satunya sub-species harimau yang masih bertahan hidup di Indonesia. Sementara jenis lainnya, seperti Harimau jawa dan Harimau bali telah punah terlebih dulu.[/caption]
