[caption id="attachment_5797" align="aligncenter" width="960"] Ilustrasi orang utan. Foto: Pixabay/RinMuna[/caption]
Gardaanimalia.com - Apa yang terlintas di kepala bila mendengar kata satwa liar? Apakah hewan buas yang tinggal di hutan atau hewan yang bila berjumpa dengan manusia akan menerkam atau hewan peliharaan di rumah juga disebut satwa liar?
Menurut UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, satwa liar adalah semua binatang yang hidup di darat, air dan udara yang masih mempunyai sifat-sifat liar baik yang hidup bebas maupun yang dipelihara oleh manusia.
Pertanyaan selanjutnya adalah mengapa atau untuk apa kita harus peduli dan melestarikan satwa liar? Yuk, coba kita pahami sedikit.
Satwa Liar sebagai Petani Alami Hutan
Satwa liar memberikan manfaat yang sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Dalam susunan rantai makanan, sudah jelas terlihat bagaimana satwa sangat dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Apabila salah satu rantai makanan putus, secara tidak langsung akan berdampak pada satwa-satwa lain yang berada di atas dan bawahnya. Hal ini pada akhirnya akan berpengaruh pada kehidupan manusia. Mari ambil contoh kehidupan di hutan. Masing-masing satwa yang hidup di dalamnya memiliki peran tersendiri. Misalnya saja orang utan. Baca juga: Pelihara Binturong, Elang dan Kucing Hutan, Seorang Pemuda Ditangkap Polisi Orang utan adalah salah satu satwa pemakan buah dan memiliki ruang jelajah yang cukup luas yakni sekitar 150-200 hektar untuk betina dan lebih besar lagi pada jantan. Itu artinya satwa ini akan menjadi penyebar biji. Biji dari buah yang mereka makan, kemungkinan terjatuh jauh dari pohon asal mereka mengambilnya. Kemudian biji-biji yang terjatuh ke tanah itu akan menjadi bibit alami bagi hutan. Dari sinilah terbentuk regenerasi hutan secara tidak langsung sebagai akibat dari aktivitas satwa liar ini Menakjubkan bukan? [caption id="attachment_5798" align="aligncenter" width="702"]