[caption id="attachment_22390" align="aligncenter" width="1066"]
Seekor Macaca di balik kandang Medan Zoo. | Foto: Dok. Wildlife Whisperer of Sumatra[/caption]
Gardaanimalia.com - Medan Zoo masih menerima bantuan dari Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) untuk kebutuhan pakan 155 ekor satwa.
Bantuan ini adalah respons terhadap krisis finansial Medan Zoo. Puncaknya adalah kematian empat ekor harimau (Panthera tigris) dalam tiga bulan terakhir.
"Sampai tanggal 15 Februari 2024 masih dibantu PKBSI," kata Plt. Dirut PUD Pembangunan Bambang Hendarto di Medan, Minggu (4/2/2024) mengutip Antara. PUD Pembangunan merupakan perusahaan daerah yang membawahi Medan Zoo.
Mendekati tenggat waktu, pihak Medan Zoo mengajukan surat permohonan untuk memperpanjang bantuan pakan PKBSI.
"Kita lagi coba komunikasi juga sama PKBSI, dan sama Om Rahmat Shah (Ketua Umum PKBSI). Mudah-mudahan bisa diperpanjang," tambahnya.
Di lain kesempatan, Sekjen PKBSI Tony Sumampau mengatakan bahwa organisasinya hanya bisa membantu Medan Zoo hingga kurun waktu tertentu.
"Untuk bantuan pembiayaan pakan satwa, PKBSI maksimal hanya dapat memberikan hingga empat bulan ke depan," kata Tony.
Ia menjelaskan, bantuan yang PKBSI berikan adalah pakan senilai Rp3 juta per hari dan pengiriman empat personel untuk membantu teknis pengelolaan di kebun binatang.
Hanya 50 Pengunjung di Akhir Pekan
[caption id="attachment_22391" align="aligncenter" width="940"]
Gerbang depan Medan Zoo. Kebun binatang tersebut menerima bantuan pakan dari PKBSI akibat mengalami krisis finansial sejak pandemi. | Foto: Nur Aprilliana Br Sitorus/Antara[/caption]
Bambang Hendarto menambahkan, sampai Minggu (4/2/2024), Medan Zoo masih beroperasi. "Belum ada surat dari pemkot untuk menutup," kata Bambang.
Hal ini sedikit berbeda dengan penjelasan Wali Kota Medan Bobby Nasution pada Januari lalu yang menegaskan akan menutup Medan Zoo.
"Iya mau ditutup. [Waktunya] rahasia," kata Bobby di Medan pada 22 Januari 2024, mengutip Antara Aceh.
Meskipun Medan Zoo masih beroperasi, di akhir pekan, kebun binatang itu hanya berhasil menjual sekitar 50 lembar tiket masuk.
"Hanya 50 orang kali Rp20 ribu per tiket masuk, berarti kita cuma dapat Rp1 juta. Padahal, Sabtu dan Minggu merupakan dua hari mendulang rezeki," kata Bambang, mengutip Republika.
Sementara itu, menurut Bambang, jumlah pengunjung di hari kerja hanya berkisar belasan orang saja.
Jumlah ini tidak mencukupi biaya operasional kebun binatang. Berdasarkan catatan mereka, Medan Zoo membutuhkan Rp90 juta per bulan hanya untuk kebutuhan pakan satwa.
"Kalau kunjungan, itulah kondisi realita hari ini. Bagaimana kita bisa berkembang dan bagaimana kita bisa bersaing?" ujar Bambang.
